From Reportase Kenduri Cinta

BADUT-BADUT PERADABAN

Memang tidak bisa dipungkiri, atmosfer untuk menikmati Maiyahan secara langsung memang berbeda sekali rasanya jika dibandingkan dengan menyimak live streaming di Youtube. Ketika bertatap muka secara langsung di Maiyahan, ada nuansa kebersamaan yang tidak bisa dirasakan jika kita menyimak Maiyahan secara live streaming di Youtube. Jika sedang shalawatan, pasti berbeda rasanya shalawatan sembari nyimak streamingan di Youtube dibandingkan dengan shalawatan bersama-sama secara langsung. Begitu juga jika tiba-tiba ada cetusan humor yang muncul dari Cak Nun atau narasumber lain, tentu tidak asyik rasanya kita tertawa sendirian di depan handphone.

MAIYAH PENANGKAL PETIR

“Salah satu kurikulum Maiyah adalah yakaadu zaituha yudhlii`u walaw lam tamsashu naar,” Cak Nun melanjutkan. Munculnya sebuah cahaya yang tidak disebabkan dari api yang disulut, itulah yang kita ikhtiarkan di Maiyah. Setiap manusia memiliki potensi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Orang Maiyah, ditegaskan oleh Cak Nun, harus mampu menjadi orang yang bermanfaat, di manapun ia berada, seperti yang disebutkan dalam An-Nuur 35 itu, laksana cahaya yang menyala tanpa disulut oleh api. “Ini saya serius mendoakannya. Anda masing-masing akan yakaadu zaituhaa yudhlii`u walaw lam tamsashu naar. Anda akan menjadi cahaya yang menyinari orang-orang di sekitar anda,” ungkap Cak Nun.

ALGORITME RAHMAT

“Orang Maiyah punya algoritme berpikir dan algoritme batin dengan pemetaan keluar dan ke dalam dirinya  secara berbeda dari orang kebanyakan. Dan itu merupakan salah satu rahmat yang saya syukuri”, Cak Nun melanjutkan sembari menjelaskan bahwa keinginan untuk berkumpul bersama seperti biasanya juga dirasakan oleh Cak Nun sehingga acara bertemu penggiat Simpul Maiyah di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu dilaksanakan. Selain itu, Cak Nun juga ingin memastikan secara langsung, setidaknya dari Simpul Maiyah sendiri bahwa para penggiatnya telah berhasil melewati masa-masa yang sulit di masa pandemi  ini.

SAMBUNG SINAMBUNG SILATURAHMI PATRIOT SAKINAH

“Mungkin ada yang salah dan sangat serius yang dilakukan oleh manusia selama ini. Mungkin dalam urusan pergaulan, budaya maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, bernegara dan beragama”, Cak Nun menambahkan. Selama ini manusia sebenarnya sudah dibekali tuntunan yang lengkap. Dalam beragama misalnya, sudah diberi panduan yang jelas, tetapi tetap saja antar umat beragama selalu ada konflik dan perdebatan yang ujungnya adalah perpecahan. Ada yang saling mengkafirkan, membid’ahkan dan lain sebagainya. Ada banyak sekali contoh tersebut. Belum lagi dalam kehidupan bernegara. Silang sengkarut perbedaan pandangan politik saat ini telah mengakibatkan rusaknya tali silaturahmi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Akhirnya kita diputus oleh Tuhan silaturahminya, karena memang kita bertengkar terus”, lanjut Cak Nun.

AVENGER ALMIGHTY

Maiyah adalah dialektika antara Allah dengan manusia yang saling bersambut. Ketika Allah menurunkan hidayah, sebisa mungkin kita sebagai manusia merespons hidayah Allah itu, hingga akhirnya Allah akan terus menambahkan lagi hidayah-hidayah yang lain kepada kita. Maka, iman nomer satu bukan anda percaya kepada Allah, tetapi bahwa anda sendiri harus memperjuangkan diri anda agar dipercaya oleh Allah Swt.

DARURAT AKAL TIDAK SEHAT

Akal adalah alat untuk berpikir. Berpikir untuk mengenali sesuatu, memetakannya, menemukan sebab-akibatnya, menemukan relasi-relasi antara sesuatu dengan sesuatu yang lain, kemudian merumuskannya dan menemukan padatan atau tajaman dari sesuatu yang dipahami itu supaya kita bisa menjalankan hidup kita secara jelas. Tidak ada akal yang tidak sehat, akal pasti sehat. Munculnya istilah akal sehat dan akal tidak sehat lebih karena kekacauan zaman, dimana manusia tidak mampu berpikir secara wajar sebagaimana manusia seharusnya.

RADIKALITAS MAIYAH

Maiyah adalah ruang publik yang memungkinkan semua orang untuk memasukinya. Maiyah tidak eksklusif, justru sangat inklusif jika melihat fenomena Maiyah hari ini. Semua orang yang datang ke Maiyah diterima dan ditampung, diberi ruang, diberi kesempatan untuk singgah dan mendapatkan kenyamanan serta keamanan. Maiyah is making the space. Itulah salah satu radikalitas Maiyah.

NEGARA TA’LIH

Inti hubungan manusia dengan Tuhan adalah cinta. Maka sebenarnya, cinta yang bertepuk sebelah tangan adalah cinta yang sejati, karena ia tidak peduli apakah cintanya akan berbalas atau tidak, ia akan terus berbuat baik kepada yang ia cintai. Bagaimana Allah menerbitkan matahari setiap pagi, menghembuskan angin, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan, tanpa memperhitungkan apakah manusia beriman atau tidak. Itulah cinta sejati. Tidak ada transaksi dalam cinta.

JAHIL MUROKKAB

Orang-orang Maiyah tidak pernah dijanjikan surga. Yang kita lakukan bersama adalah menemukan jati diri, kemudian menjalankannya berdasar identitas, otentisitas dan kedaulatan dalam diri kita. Rasulullah SAW mewasiatkan agar kita tidak berhenti belajar. Orang yang terbiasa belajar maka ia terbiasa berpikir kreatif tidak berhenti pada satu informasi untuk dijadikan keyakinan, melainkan terus berproses. Manusia diberi akal pikiran agar difungsikan untuk berpikir dan melakukan eksplorasi. Inilah yang dimaksud oleh Syeikh Kamba dengan keyakinan yang bersifat informatif.

MANUSIA YANG MANA KAMU?

Kenduri Cinta tidak dibangun dengan landasan intelektualitas, namun dengan kesucian cinta dan kasih sayang. Layaknya ibu, dimana sosoknya menjadi seseorang yang harus kita sanjung serta taati. Bukan kepandaian, kecerdasan serta expertise lainnya yang membuat sosok ibu harus kita hormati, namun curahan ketulusan cinta dan kasih sayangnya yang membuat kewajiban taat kepadanya.