“Ini bukan urusan ekslusif linier puisi saja. Tapi ini urusan sangat tauhid. Ini urusan sangat agama,” Cak Nun sampaikan. Ibarat dalam sepakbola, terjadinya sebuah gol justru lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan-pergerakan pemain tanpa bola daripada bola itu sendiri. Maka sudah seharusnya kita mulai melatih kepekaan untuk melihat hal-hal yang tidak diinformasikan. Cak Nun mengingatkan kita untuk melatih kepekaan diri agar mampu membaca ayat-ayat Allah yang tidak difirmankan.
Cak Nun melakukan tadabbur surat Al Qashas ayat 77: wabtaghiy fiima ataakallahu daaro-l-akhiroh walaa tansa nashiibaka mina-d-dunyaa. Kata “nashib” yang dimaksud bukan tentang nasib kita, melainkan tentang apa yang dikhususkan oleh Allah kepada kita, yang ada dalam diri kita. Kita yang menggali potensi dalam diri sehingga kita menemukan keistimewaan dalam diri kita. Disitulah letak walaa tansa nashiibaka mina-d-dunyaa.