“Maiyah is undeniable!”, Cak Nun menegaskan. Apa yang kita lakukan di Maiyah, memasuki dekade ketiga saat ini adalah sesuatu yang tidak direncanakan, maka perjuangan ini awet, karena yang melakukan adalah orang-orang yang sungguh-sungguh. “Saya tidak mengajak anda untuk bangga. Tetapi mengajak anda untuk bersungguh-sungguh dalam menikmati atmosfer kegembiraan di Maiyah”, lanjut Cak Nun. Secara psikologis kita merasakan kegembiraannya, secara akal kita mengilmui apa yang kita dapatkan di Maiyah. “Saya bukan guru besar anda, saya itu sahabat anda”, Cak Nun menegaskan bahwa Maiyah ini bukan karya beliau, bahwa beliau saat ini mungkin kita anggap sebagai icon Maiyah, menurut Cak Nun itu hanya kebetulan saja, ibarat kita sedang naik sepeda bareng-bareng, kebetulan Cak Nun ada di barisan terdepan.
Merangkai Nilai, Merajut Makna
Artikel sebelumnya
Mukadimah: ATMOSFER RAHIM
Justru yang lebih penting dari proses itu adalah bagaimana usaha manusianya, bagaimana orang-orang dalam menjalankan tugasnya berorientasi pada kepentingan bersama dan setia dengan peran yang diberikan kaum-nya. Sehingga lembaga pendidikan akan terus tumbuh dan terus melahirkan generasi-generasi terdidik, bukan justru berubah menjadi lembaga komersial. Organisasi-organisasi masyarakat semakin tumbuh untuk mengamankan masyarakat bukan malah meresahkan. Parpol-parpol semakin besar dalam membela kepentingan rakyat bukan malah menguasai rakyat demi kepentingan partainya. Begitupun lembaga-lembaga keagamaan semestinya semakin berperan luas memfasilitasi setiap individu umatnya supaya kemesraan pada Tuhannya lebih mudah terjalin, bukan malah menjadi makelar agama, apalagi menjadi calo surga.
Mukadimah: BERLAKSA CAHAYA
CAHAYA adalah simbol dari sebuah keyakinan akan masa depan yang cerah. Cahaya adalah akhir penantian dari sebuah kegelapan. Mina-dz-dzulumaati ilaa-n-nuur. Kenduri Cinta adalah sebuah forum masyarakat yang menjelma menjadi simbol cahaya, khususnya bagi masyarkat Maiyah di Jakarta dan sekitarnya, di mana setiap deburan diskusi menghadirkan kehangatan, pemikiran beragam, dan kehadiran pencerahan bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya. Banyak orang menganggap Kenduri Cinta adalah sebuah oase di Jakarta. Apakah memang Jakarta begitu gersang?
Mukadimah: TAWASHSHULAN
Maiyah adalah apapun yang kita alami — kegembiraan atau kesedihan, kekayaan atau kemiskinan, kesepian atau tidak kesepian, di kesunyian atau di keramaian, dalam keadaan sehat atau sakit, dalam kekalahan atau kemenangan — selalu kita bersama Alloh dan Rosululloh.
Logo 23 Tahun Kenduri Cinta
Kenduri Cinta telah memasuki dekade ketiga. Hingga usianya saat ini, tak pernah ada kata berhenti untuk menebarkan sifat Memayu Hayuning Cinta di tengah jamaah yang juga senantiasa istiqomah bersama, dengan harapan akan selalu muncul pendaran-pendaran cahaya cinta melalui jamaah kepada lingkungan sekitar mereka. Sehingga nilai-nilai kebaikan yang selama ini lahir di Maiyah dapat terus memantul dan semakin meluas kepada semua manusia dan alam semesta.
Mukadimah: URJA CINTA PARIVARTANA
Kenduri Cinta telah menemani masyarakat ibukota dengan berbagai macam hiruk pikuk problematika kehidupan yang ada. Tak sedikit tema atau topik yang telah didiskusikan selama ini. Semua sudut persoalan yang menyangkut hajat hidup penduduk Jakarta, bahkan Indonesia tak lepas dari ruang diskusi di panggung terbuka setiap bulannya. Kenduri Cinta tak pernah berhenti menemani jamaah yang datang dengan berbagai macam latar belakangnya yang begitu beragam.
Jika Kamu Otentik, Kamu Tidak Butuh Sanad
Ada perbedaan yang sangat jelas antara menyembah dengan mengabdi. Cak Nun menarik garis ke belakang saat peristiwa Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud kepada Adam AS. Bagi Cak Nun perintah Allah itu bukan dalam rangka Iblis diperintah Allah untuk menyembah kepada Adam, melainkan Iblis diminta bersujud kepada Adam AS dalam rangka mengabdi, bukan menyembah. Seperti halnya kita bersujud kepada Ibunda kita saat meminta doa restu, itu bukan peristiwa kita menyembah Ibu kita, melainkan peristiwa pengabdian kita kepada Ibu kita yang hendak memberi restu kepada kita.