From Reportase Maiyahan

RAHMATAN LIL ‘ALAMIN-NYA MANA?

Maiyah mencoba menjadi produsen rahmatan lil ‘alamiin, sehingga setiap orang yang berhubungan dengan Maiyah memiliki tanggung jawab sosial bahwa dirinya melalui output sosialnya berupa akhlak, perilaku, dan sebagainya menjadi rahmatan lil ‘alamiin, setidaknya rahmatan bagi orang-orang di sekitarnya. Sehingga dalam Maiyah sendiri pun tidak dipersyaratkan siapa dia, dari mana dia berasal, bahkan sampai agamanya apa, tidak dipersoalkan oleh Maiyah. Karena yang menjadi landasan berpikirnya adalah kebaikan dalam dirinya yang menjadi produk sosialnya di mata masyarakat.

Dari Komunitas Epistemik Hingga Memperlambat Dunia

Arah gerakan masyarakat ini ke depan tanpa didampingi oleh plot. Tidak ada alur cerita yang di-design. Karena itu, diperlukan inisiasi untuk menumbuhkan semakin banyak komunitas-komunitas atau halaqoh-halaqoh yang mendiskusikan tema-tema yang serius, kajian-kajian yang di-design untuk memperkuat dan memperdalam wawasan, pengetahuan dan keilmuwan.

Mencari Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar

Pelajaran kepada manusia yang pertama adalah pengalaman. Dan kecenderungan manusia adalah justru banyak mengambil pelajaran dari pengalaman buruk daripada pengalaman pengalaman yang menyenangkan. Kita justru mencari kebenaran dari sesuatu yang berbeda dengan kebenaran yang kita pahami.

JIHAD, SYAHIDKU

Memberi arti positif ataupun negatif itu bergantung limit pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki. Sehingga dia tidak bisa mengklaim itu negatif ataupun positif, yang bisa kita lakukan adalah berdiskusi kenapa kamu melihat positif sementara yang lain melihatnya negatif dengan tidak saling menyalahkan dan saling membenarkan sehingga kamu bisa belajar kebenarannya dan dia bisa belajar kebenaranmu. Sama-sama tumbuh dan tidak saling menyalahkan.

Reportase JS: KOTAK

Manusia hidup itu harus mampu membebaskan dari penjara primordialisme. Dia harus keluar dan menjadi diri universal. Ketika dia orang Jawa, ketika dia berada dalam fanatisme primordialisme maka tidak menunjukkan output sikap universalitasnya.

Memeta Rumah Informasi

Firaun yang mengaku dirinya adalah tuhan dan tidak mengakui Allah, dia menjadi inspirator yang buruk sehingga kita tidak boleh menjadi seperti dia. Kita berprasangka baik saja, semua menjalankan perannya sesuai dengan Tuhan. Bagaimana membuat semua yang ada di dunia untuk menjadi kaca atas diri sendiri agar aku bisa menemukan diriku sendiri sehingga aku bisa menemukan Tuhanku dan berlaku sesuai Dia untuk melakukan apa yang harus aku lakukan. Menyerahkan semuanya kepada Gusti Allah agar mencapai ketentraman.

Maiyah Adalah Pelayanan

Maiyah adalah dalam rangka ndeder ksatria untuk melahirkan generasi baru yang nantinya akan melakukan pelayanan-pelayanan yang menciptakan kemaslahatan bersama. Maiyah menjadi laboratorium untuk memformulasi cara hidup yang berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, cara hidup baru menuju cahaya.

Kebaikan Menanam Kebaikan

Esensinya, bahwa ketika kita berbuat kebajikan itu adalah investasi nilai. Tidak usah berpikir memetik hasilnya. Kalau Maneges Qudroh terus membuat kebaikan demi kebaikan pasti tidak akan sia-sia. Kita ini dilatih berpuasa. Hasilnya biar anak cucu kita yang menikmati.

Sarasehan Musyawarah Kerja Maneges Qudroh

Banyak permasalahan mendasar yang dihadapi MQ ke depan. Di wilayah eksternal contohnya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki kejernihan berpikir, sehingga banyak terjadi ketidakpercayaan satu sama lain. Saling curiga. Yang kemudian menjadi hilangnya kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Memulai Putus Asa

Kaya dan miskin sampai hari ini kita pahami sebagai kelas. Pintar dan bodoh, berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah. Padahal tidak. Kaya dan miskin itu adalah peran. Sebenarnya fungsi pendidikan adalah menyadarkan peran ini tadi. Pendidikan malah menjauhkan manusia dengan realitas sosialnya.