Puasa dan Kedewasaan

Jaburan edisi ketiga 

TANDA-TANDA atau ciri-ciri anak kecil, mungkin bahkan remaja apalagi bayi ialah mereka tidak memiliki control tehadap keinginan mereka. Mereka mau kencing ya kencing, terutama bayi dan anak kecil. Mau beol tinggal beol, belum ada pada mereka satu frame nilai untuk berpikir dan menata dimana dan kapan harus kencing, dimana kapan harus buang air besar. Makanya harus bagaimana, makan apa, jam berapa dan sebagainya.

Anak kecil itu, menuruti saja apa yang dia inginkan jadi dia alamiah sekali, oleh karena itu dia dilindungi oleh orang-orang dewasa. Karena dia masih memiliki hak untuk seperti itu. Tapi begitu kita mulai dewasa. Begitu kita mulai berada pada tahap-tahap sesudah remaja maka kita mulai harus memakai prinsip-prinsip puasa. Dimana kita tidak otomatis dan alamiah natural saja menuruti apa yang kita inginkan. Kita mengenal perhitungan, kita mengenal sopan santun, kita mengenal dialektika hubungan sosial, kita mengenal tata nilai-tata nilai yang bermacam-macam disekitar kita sehingga begitu banyak hal yang harus kita pertimbangkan kembali untuk kita lakukan. Itulah tanda-tanda orang dewasa.

Jadi, kedewasaan sebenarnya berbanding lurus dengan kemampuan berpuasa semakin orang matang ilmu dan prinsip puasanya, semakin dia dewasa. Semakin seseorang melampiaskan keinginannya maka dia semakin kanak-kanak. Semakin bayi.