Mukadimah: ATMOSFER RAHIM

BERBAGAI pintu masuk orang-orang kenal dengan Cak Nun. Ada yang masuk dari karya karya sastra Emha, ada yang mengenal karena kiprah aktivitas dalam gerakan sosial Cak Nun, ada yang kenal beliau karena diajak teman untuk ikut ke Maiyahan. Bisa jadi pada awalnya karena tidak sengaja, namun seiring waktu ketertarikan tumbuh pada diri yang bersangkutan. Konektivitas dengan Maulana Muhammad Ainun Nadjib berlanjut pada orang-orang yang lantas melibatkan diri dan membangun komitmen bersama untuk meneruskan ‘legasi’ dari beliau. Diantaranya legasi forum bulanan Kenduri Cinta. Forum rakyat yang berada di ruang terbuka yang menampung siapa saja, tempat berkumpul Jamaah Maiyah di pusat Ibu Kota Jakarta untuk berhari raya pada setiap bulannya.

Tentu forum Kenduri Cinta ini berproses sehingga mampu terus tumbuh menuju usia 24 tahun dan sangat mungkin terus berlanjut. Ada orang-orang yang berkomitmen meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dana supaya forum ini dapat terpelihara. Awalnya hanya kenal secara personal, lantas lebih akrab lantaran sering bertemu, kemudian tumbuh cinta persaudaraan yang tidak didasari atas pertalian darah. Melainkan kesamaan niat dan tujuan untuk berbagi kasih sayang kegembiraan sebagaimana yang selama ini Cak Nun contohkan.

Turn-over, silih bergantinya penggiat sejak awal diadakannya forum ini hingga saat ini tidak dapat dipungkiri terjadi. Pada prosesnya memang harus ada orang-orang yang istiqomah untuk terus menjaga supaya forum ini tetap ada. Dengan begitu Rahman-Rahim-Nya dapat terus menumbuhkan kebersamaan di Kenduri Cinta, berkelanjutan dan senantiasa terjaga. Tentu perlu ada usaha ekstra dari tiap-tiap personal penggiat untuk mengikatkan diri, terus berusaha mandiri secara ekonomi sehingga mampu terlibat menumbuhkan forum ini. Di tengah tiap-tiap person memiliki aktivitas kehidupan personal yang beragam. Ada yang berprofesi sebagai ASN, karyawan swasta, pengajar, pengusaha dan beragam profesi lain, namun di dalam kesibukan itu ada porsi khusus untuk bersama-sama memelihara kebersamaan. Nyengkuyung bareng Kenduri Cinta secara bergembira.

Berkesinambungan, yang awalnya sebagai wahana untuk teman-teman penggiat berkumpul lebih intens dalam mempersiapkan teknis forum Kenduri Cinta bulanan, Reboan semakin tumbuh dan berkembang. Saling berbagi pengalaman mengenai solusi berbagai persoalan yang real dihadapi pada kehidupan sehari-hari dalam suasana kegembiraan. Berbagai ide dan gagasan yang relevan dan memungkinkan untuk dilaksanakan disampaikan sembari mengevaluasi pelaksanaan forum dan mempersiapkan forum berikutnya. Seiring berjalan, masing-masing person menyerap ilmu yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, bertetangga maupun dalam lingkungan kerjanya. Berkelanjutan saling mengembangkan potensi diri, awalnya menjadi ruang solusi bagi persoalan-persoalan personal, lantas berkembang menjadi solusi bagi persoalan lokal lingkungannya, dan tidak menutup kemungkinan dapat menjadi solusi persoalan nasional.

Tentu berada di tengah pusat Ibu Kota NKRI (saat ini), pusat bisnis perekonomian, dimana sangat mungkin berbagai kepentingan politik dan ekonomi berusaha mengintervensi, forum ini tetap menjadi dirinya. Selalu terbuka untuk menerima siapa saja namun senantiasa terjaga keotentikannya. Ditengah susana pertarungan politik nasional yang semakin memanas dan masyarakat yang penuh kapitalisme dalam setiap aktivitas, pada kriteria sisi dimensi tertentu Kenduri Cinta terus tumbuh layaknya bayi yang berada di dalam kandungan rahim masyarakat Ibu Kota senantiasa bertumbuh dipenuhi cinta.

Pada umumnya, perlu sembilan bulan sepuluh hari bagi janin bayi manusia tumbuh untuk kemudian terlahir. Perhitungan hari dimulai sejak terjadinya pembuahan yang terjadi antara sel sperma dan sel telur. Pada pembuahan yang terjadi secara alami, jutaan sel sperma dilepaskan saat ejakulasi terjadi. Namun dari sekian juta sperma yang dilepas hanya satu saja sel sperma yang berhasil membuahi sel telur. Ayah bisa melepaskan jutaan sel sperma tapi tidak dapat menentukan dari sel sperma yang mana yang bakal membuahi sel telur untuk kemudian dapat tumbuh menjadi janin. Lantas setelah pembuahan terjadi apakah otomatis janin akan tumbuh menjadi bayi? Asupan nutrisi bagi tumbuh kembangnya janin perlu dipenuhi, suasana batin sang ibu mesti terkondisi pada masa kehamilan, saat proses melahirkan dan setelahnya.

Mentadabburi proses kehamilan juga dapat diterapkan pada kehidupan sosial masyarakat. “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri,…” penggalan QS:Ar-Ra’d ayat 11. Lembaga-lembaga politik, sosial, ekonomi, pendidikan, agama dengan berbagai bentuk organisasinya terselenggara dalam rangka kehidupan sosial masyarakat dapat tertata, berkeadilan, berkelanjutan menjadi masyarakat yang sejahtera. Berbagai ide, usulan, gagasan, perencanaan dan eksekusi pelaksanaan, disadari atau tidak ada peran Tuhan dalam setiap kesepakatan, deal-deal, kontrak perjanjian dan akad-akad transaksi yang terjadi. Entah peran Tuhan dalam hal itu sekedar mengetahui atau justru sebagai aktor pelaku utama.

Justru yang lebih penting dari proses itu adalah bagaimana usaha manusianya, bagaimana orang-orang dalam menjalankan tugasnya berorientasi pada kepentingan bersama dan setia dengan peran yang diberikan kaum-nya. Sehingga lembaga pendidikan akan terus tumbuh dan terus melahirkan generasi-generasi terdidik, bukan justru berubah menjadi lembaga komersial. Organisasi-organisasi masyarakat semakin tumbuh untuk mengamankan masyarakat bukan malah meresahkan. Parpol-parpol semakin besar dalam membela kepentingan rakyat bukan malah menguasai rakyat demi kepentingan partainya. Begitupun lembaga-lembaga keagamaan semestinya semakin berperan luas memfasilitasi setiap individu umatnya supaya kemesraan pada Tuhannya lebih mudah terjalin, bukan malah menjadi makelar agama, apalagi menjadi calo surga.

Benar, Tuhan aktor utama yang mengubah nasib suatu kaum, namun bagaimana kaum itu bersungguh-sungguh berusaha supaya Di-Rahim-i oleh kasih sayang-Nya itu yang perlu terus diupayakan. Kali ini Kenduri Cinta edisi September 2023 mengusung “Atmosfer Rahim” dengan suasana kegembiraan, penuh kerinduan, pertemuan untuk memanifestasikan cinta dari gelombang kebersamaan yang semakin terus tumbuh meluas dan akarnya mendalam dari legasi DNA-nya Mbah Nun. Sampai jumpa di hari raya Kenduri Cinta.