Menyelesaikan Pekerjaan Rumah

Catatan rapat kerja kenduri cinta 2017

AKHIR PEKAN lalu (25/2), bertempat di sebuah penginapan di lokasi wisata Curug Cilember para penggiat Kenduri Cinta melaksanakan rembug tahunan, tepat satu tahun setelah kepengurusan Formatur Kenduri Cinta periode 2016-2018 terbentuk. Rembug tahunan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi beberapa aktivitas yang telah berjalan dan mengoreksi beberapa perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan, sembari menata ulang barisan agar kembali padu menyongsong satu tahun kedepan. Tajdiidunniyaat.

Selepas dzuhur, para penggiat Kenduri Cinta telah sampai di lokasi, sebagian menggunakan kendaraan pribadi ada juga yang menggunakan moda transportasi umum. Curug Cilember dipilih sebagai lokasi pelaksanaan rembug tahunan, selain suasana yang sejuk, lokasi ini juga sudah beberapa kali digunakan untuk berkumpul bagi para penggiat Kenduri Cinta, meskipun hanya sebatas gathering saja. Suasana Cilember yang sejuk ini menjadi pelengkap agar tercipta nuansa Rapat Kerja yang berjalan santai namun tetap pada koridor keseriusan yang tepat, sehingga ide-ide yang muncul diharapkan menjadi program kerja yang dapat tercapai tanpa halangan satu tahun kedepan.

Tepat pukul empat sore, dibuka secara resmi oleh Agus selalu ketua Formatur Kenduri Cinta 2016-2018, kemudian Tri Mulyana memaparkan laporan hasil pencapaian kerja satu tahun berjalan. Pada kesempatan ini semua peserta sangat antusias dan saling memberikan respon terkait hasil pencapaian selama satu tahun. Saling mengoreksi satu sama lain, saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Tidak ada yang sempurna, masih ada beberapa celah yang harus ditambal dan juga harus diantisipasi kemungkinan-kemungkinan penghalang dan pengganjal agar tidak terulang lagi hal-hal yang seharusnya tidak terjadi. Hal-hal yang sudah tercapai, harus terus diperbaiki dan dilengkapi. Semua harus disyukuri, tetapi tidak boleh muncul rasa jumawa. Sesi pembuka berlangsung hangat dan akrab, hingga akhirnya rapat kerja harus jeda sejenak untuk ishoma.

Perjalanan Komunitas Kenduri Cinta yang sudah berjalan di tahun ke-17 ini tentu tidak semua merasakan prosesnya. Para penggiat baru dirasa perlu untuk mengetahui proses perjalanan dan berkembangnya Kenduri Cinta dari tahun ke tahun. Dinamika perjalanan Komunitas yang diwarnai oleh banyak sosok di Kenduri Cinta merupakan pelajaran tersendiri bagi para generasi muda Kenduri Cinta saat ini. Ada hal yang harus dipertahankan, ada hal yang harus diperbaiki dan juga ada hal yang harus dihilangkan. Karena setiap generasi memiliki ciri khas nya masing-masing dan memiliki pencapaiannya masing-masing. Kesemuanya tidak pantas untuk diperbandingkan, melainkan agar semua belajar bersama untuk menemukan rukusan yang tepat bagi setiap generasinya.

Setelah makan malam, diskusi kembali dilaksanakan. Pada sesi ini setiap peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka masing-masing. Dikemas dalam nuansa diskusi yang penuh keakraban, masing-masing dipersilahkan untuk menyampaikan pendapat mereka dan juga diberi kesempatan bagi yang lain untuk meresponnya. Kudapan-kudapan ringan dan juga kopi dan teh menemani suasana diskusi sesi kedua ini. Beberapa pointer berhasil dirumuskan dari hasil diskusi malam itu. Setelah sesi diskusi berakhir, Bang Mathar berbagi cerita dengan para penggiat Kenduri Cinta.

Rembug tahunan kali ini ditutup keesokan harinya dengan komitmen bersama seluruh penggiat Kenduri Cinta 2016-2018 terkait apa yang sudah disepakati bersama dalam pertemuan ini. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, ada beberapa tugas yang harus ditunaikan. Rembug tahunan ini merupakan salah satu wujud keseriusan dari penggiat Kenduri Cinta untuk terus bekerja keras dengan penuh kesungguhan dalam bingkai niatan suci Faidzaa Faraghta Fanshob, Wa Ilaa Rabbika Farghob.