Logo 23 Tahun Kenduri Cinta

MERANGKAI NILAI, Merajut Makna. Pada momen istimewa perayaan ulang tahun yang ke-23, Komunitas Kenduri Cinta mempersembahkan sebuah logo yang sarat dengan makna dan kesan yang dalam. Dengan tema cinta sebagai poros utama, logo ini menggambarkan esensi hubungan yang penuh kasih, di mana setiap individu saling menopang satu sama lain. Sejalan dengan konsep segitiga cinta di Maiyah; Allah-Rasulullah-Hamba, hubungan cinta tersambung secara berkesinambungan secara menyeluruh.

Logo ulang tahun Komunitas Kenduri Cinta ke-23 ini tidak hanya sekadar gambar atau simbol, tetapi merupakan representasi nyata dari semangat kebersamaan dan persambungan yang telah terjalin selama bertahun-tahun di Maiyah. Dalam perjalanan panjang Komunitas Kenduri Cinta, kita melewati begitu banyak dinamika dalam persambungan silaturahmi ini. Logo ulang tahun ke-23 ini memadukan simbol-simbol cinta dengan nama Kenduri Cinta, membentuk sebuah monumen yang menjadi perwujudan nyata dari sejauh mana kita membangun atmosfer kegembiraan dan cinta di Komunitas Kenduri Cinta, dimana kita saling menghargai keberagaman satu sama lain.

Logo ini memiliki berbagai elemen yang saling berinteraksi, mencerminkan hubungan yang saling menguatkan. Di inti dari ilustrasi logo ini, terdapat satu elemen yang melambangkan cinta sebagai gambaran grafis yang bermakna bahwa cinta adalah fondasi dasar yang melingkupi seluruh perjalanan komunitas ini. Elemen cinta tersebut dihiasi dengan lekukan garis lingkaran yang melambangkan kesatuan dan keabadian. Lingkaran ini juga menggambarkan kesatuan dalam keragaman, karena Komunitas Kenduri Cinta terdiri dari beragam individu dengan latar belakang, keyakinan, dan pengalaman yang berbeda-beda. Namun, di tengah perbedaan itu, kita telah membuktikan bahwa di Komunitas Kenduri Cinta ini kita berhasil menciptakan harmoni dan saling menguatkan satu sama lain.

Selanjutnya, angka 23 dalam logo ini dibungkus dalam sebuah kotak simetris dengan ukuran sama pada setiap sisinya. 4 garis membujur yang saling tersambung dengan ukuran yang sama itu melambangkan bahwa Komunitas Kenduri Cinta adalah sebuah ruang yang menampung keberagaman jamaah Maiyah yang selalu hadir setiap bulannya di Taman Ismail Marzuki. Seperti yang pernah disampaikan oleh Cak Nun, bahwa orang Maiyah harus mampu menjadi manusia ruang, yang mampu menampung semua yang datang. Lebih dari itu, selain menjadi manusia ruang, orang Maiyah harus siap untuk memasuki hutan belantara, karena salah satu filosofi yang juga dibangun di Kenduri Cinta ini adalah bahwa Maiyah merupakan sebuah ruangan dengan seribu pintu. Maiyah memiliki seribu pintu ilmu dimana setiap orang Maiyah memiliki kebebasan untuk memilih pintu ilmu yang mana saja untuk mengejawantahkan eksplorasi potensi yang ada di dalam dirinya sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi makhluk yang ada di sekitarnya.

Arsiran angka 23 dalam logo ini juga melambangkan solidaritas dan gotong royong antar orang Maiyah di komunitas Kenduri Cinta ini. Orang Maiyah adalah sekumpulan orang yang saling berpegangan erat, menunjukkan bahwa dalam hubungan yang kokoh setiap individu di Komunitas Kenduri Cinta ini selalu siap sedia untuk mendukung dan memberikan bantuan kepada sesamanya. Perpaduan angka 23 dalam bingkai bujur sangkar ini juga mewakili simbol saling memberi dan menerima satu sama lain yang menjadi dasar dalam menciptakan keselarasan dan keseimbangan.

Penggunaan warna hijau pada latar belakang logo 23 tahun ini merupakan representasi dari warna kedamaian. Warna hijau  melambangkan pertumbuhan, kehidupan, dan keabadian. Seperti halnya alam yang terus berkembang dan menghijau, Komunitas Kenduri Cinta juga tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Setiap orang Maiyah di Komunitas Kenduri Cinta senantiasa berbagi kasih sayang dan memperkaya hubungan mereka dengan nilai-nilai positif yang semakin kokoh.

Logo ini juga sebagai sebuah pertanda untuk memperingati perjalanan panjang komunitas ini dalam menciptakan ruang untuk cinta yang saling menguatkan. Logo ini menggambarkan perjalanan cinta, kehangatan, dan keseimbangan yang telah terbangun dalam komunitas ini selama 23 tahun. Logo ini mewakili semangat dan komitmen Komunitas Kenduri Cinta untuk terus mengembangkan dan memperkuat ikatan persaudaraan, serta menyebarkan pesan cinta kepada dunia luar. Menyempurnakan konsep Al Mutahabbiina Fillah fi-l-Maiyah.

Cak Nun pernah mengatakan, bahwa Maiyah adalah aliran yang bergetar dan getaran yang mengalir. Sumber inspirasinya ialah persambungan cinta antara Allah Swt, Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan kita sendiri sebagai hamba, yang kemudian kita kenal sebagai konsep “Segitiga Cinta Maiyah”. Frekuensi gelombang yang dipancarkan selalu berlandaskan pada muatan cinta dan kasih sayang. Berulangkali juga Cak Nun sampaikan, bahwa di Maiyah tidak pernah mengenal kebencian. Semua pola kepengasuhan dan paseduluran di Maiyah harus berdasar pada ‘azizun ‘alaihi ma ‘anittum, tak terkecuali di Komunitas Kenduri Cinta ini. 

Kenduri Cinta telah memasuki dekade ketiga. Hingga usianya saat ini, tak pernah ada kata berhenti untuk menebarkan sifat Memayu Hayuning Cinta di tengah jamaah yang juga senantiasa istiqomah bersama, dengan harapan akan selalu muncul pendaran-pendaran cahaya cinta melalui jamaah kepada lingkungan sekitar mereka. Sehingga nilai-nilai kebaikan yang selama ini lahir di Maiyah dapat terus memantul dan semakin meluas kepada semua manusia dan alam semesta.

Dalam perayaan ulang tahun ke-23 ini, logo Kenduri Cinta menjadi simbol kebersamaan, kesatuan, dan kekuatan cinta yang telah membentuk komunitas ini menjadi apa adanya. Logo ini akan selalu mengingatkan kita bahwa dalam hubungan yang penuh cinta, dengan saling memberi dan menerima, kita dapat mencapai keseimbangan yang berkelanjutan, dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik. Seperti tagline lawas Kenduri Cinta; Menegakkan Cinta Menuju Indonesia Mulia.