Di desa, kesungguhan dan yang tidak bisa diragukan lagi kiprahnya menjaga ketentraman alam semesta adalah kaum ibu. Perempuan di perdesaan, mampu menggawangi kehidupan tanpa ada tuntutan persamaan, emansipasi, dan tetek bengek yang teoritik dan ndakik-ndakik itu.
Mereka biasa membanting tulang untuk menafkahi keluarganya, tanpa sedikitpun permintaan pengakuan, aksi-aksi selebrasi untuk menunjukkan kemampuan, keunggulannya dibanding kaum lelaki. Mereka langsung memberi pembuktian lewat aksi konkrit.