By Redaksi Maiyah Dusun Ambengan

Mukadimah: EMANSIPASI LA RAIBA FIH

Di desa, kesungguhan dan yang tidak bisa diragukan lagi kiprahnya menjaga ketentraman alam semesta adalah kaum ibu. Perempuan di perdesaan, mampu menggawangi kehidupan tanpa ada tuntutan persamaan, emansipasi, dan tetek bengek yang teoritik dan ndakik-ndakik itu.

Mereka biasa membanting tulang untuk menafkahi keluarganya, tanpa sedikitpun permintaan pengakuan, aksi-aksi selebrasi untuk menunjukkan kemampuan, keunggulannya dibanding kaum lelaki. Mereka langsung memberi pembuktian lewat aksi konkrit.

Mukadimah: GEGAR KAHANAN

Gegar Kahanan dimaknai sebagai suatu kondisi keguncangan phisikis (penderitaan/sakit jiwa) yang diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal (benturan nilai, ketidak siapan mental) – sehingga menjadi rancau bahkan tidak empan papan atas keadaan. Gagal Kahanan yang paling membahayakan adalah, kekacuan pikiran dan kebutaan hati dalam mengembarai kebenaran dan mengolah cahaya.

Mukadimah: VALENTINE PETANI; Kasih Sayang – Kedaulatan Pangan

Watak kasih sayang yang diproklamirkan Rasulullah itu sejatinya sangat universal. Kasih sayang yang diajarkan rasulullah sarat dengan nilai-nilai subtantif mengenai bagaimana seharusnya dan bagaimana semestinya kita memiliki semesta cakrala pandang, sikap dan dan berprilaku yang luas melampau sekat-sekat primordial maupun sifat-sifat sempit materi.

REOG AND ROLL

Barongan atau Dadak Merak pasti dimainkan oleh satu orang, itu artinya manunggal. Ada Yang Satu yang serba maha yang mengurus alam semesta, itulah kemanunggalan yang serba maha, sanipan dari makna keesaan Allah SWT.

Mukadimah: REOG AND ROLL

Reog bisa didedah sebagai simbol perlawanan pada penguasa. Reog and Roll adalah elaborasi dari kesejarahan, semacam Reog Religi yang kemudian dikontemplasikan dengan sajian musik rock and roll versi Gamelan Jamus Kalimosodo – yakni kelompok musik yang merupakan ‘anak’ dari Kiai Kanjeng, yang selama ini setia tampil menemani para Jamaah disetiap acara Maiyahan Ambengan.

SEPAKBOLA CINTA

Sepakbola menjadi wajah desa kita. Kalau sepakbolanya hidup, desa itu moncer dan bersinar, tetapi kalau sepakbolanya mati banyak desa menjadi suram. Seperti pesan Nabi Muhammad SAW: agar para orang tua mengajari anak-anaknya memanah, menunggung kuda dan berenang. Bisa saja dimaknai agar anak-anak dilatih untuk titis dalam membidik, bergerak cepat dan punya keseimbangan.

Mukadimah: SEPAKBOLA CINTA

Seperti (memang) sedang diperjalankan, bahwa tidak ada apapun cita-cita maupun laku amal perbuatan manusia yang terbebas dari skenario campur tangan Kehendak Tuhan, yang Ia pancarkan dengan berbagai cara maupun formula.

Maka demikianlah halnya kesejatian makna dari percikan pemikiran Cak Nun sebagaimana dikutip di atas, itu telah meniscayakan entitas nilai dan fakta empiris pada lingkaran Maiyah Dusun AMBENGAN, benar adanya bahwa anak-anak adalah kitab berjalan yang mengajarkan hakikat nilai Cinta; keberanian, kerjasama, keteguhan, dan keputusan itu.