Tagged puasa

Puasa dan Kedewasaan

Kedewasaan sebenarnya berbanding lurus dengan kemampuan berpuasa semakin orang matang ilmu dan prinsip puasanya, semakin dia dewasa. Semakin seseorang melampiaskan keinginannya maka dia semakin kanak-kanak. Semakin bayi. Begitu kita mulai berada pada tahap-tahap sesudah remaja maka kita mulai harus memakai prinsip-prinsip puasa. Dimana kita tidak otomatis dan alamiah natural saja menuruti apa yang kita inginkan. Kita mengenal perhitungan, kita mengenal sopan santun, kita mengenal dialektika hubungan sosial.

Puasa dan Masa Depan

Puasa itu pekerjaan bermilenium-milenum lamanya sejak dulu kala, tetapi sampai hari ini dia tetap merupakan misteri yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan yang paling mutakhir sekalipun. Bahkan ilmu yang paling update itu semakin takjub dan semakin tidak mengerti terhadap misteri puasa. Jadi agak bertentangan dengan teori jasad bahwa sesuatu yang mengurangi konsumsi malah menjadi semakin kuat.

Puasa Kepatuhan dan Puasa Kesadaran

Disamping kita melakukan puasa sebagai kepatuhan kepada perintah Allah SWT, sesungguhnya pada 11 bulan sesudah Ramadlan itu, diseyogyakan alangkah indahnya kalau kita juga mencari bentuk-bentuk puasa dalam berbagai macam jenis yang munculnya tidak karena Allah menyuruh, tidak karena siapapun memberi contoh. Tetapi karena kita memiliki kesadaran bahwa kita harus melakukan pembatasan-pembatasan dan itulah puasa didalam inisiatif kita sendiri.

Ramadhan Ra Mung Ramadang (Bagian 1)

Kita harus mampu membedakan antara saum dan siam. Kalau saum, kita hanya mendapatkan nilai-nilai puasa berupa menahan lapar, menahan dahaga, menahan nafsu. Tetapi siam, itu bagaimana kita sebelas bulan setelahnya mampu menegakkan nilai-nilai puasa Ramadhan tadi dalam kehidupan.