Puasa, Private Love

jaburan edisi keenam

DALAM hidup ini kita punya ruang untuk bercinta secara pribadi dengan istri, dengan suami, dengan anak dan seluruh keluarga, teman-teman se-klub, se-organisasai, sekelompok dan lain sebagainya. Semua kejadian dalam hidup adalah ruang-ruang percintaan, sampai cinta sebangsa dan lain sebagainya.

Puasa adalah satu peluang yang luar biasa, di mana seorang individu memiliki peluang untuk bercinta dengan Allah Swt. Anda tinggal mencari cara-cara pandang untuk menemukan dan menghayati betapa dahsyat dan beruntungnya kita mendapatkan peluang untuk bercinta secara pribadi dengan Allah Swt.

Kenapa bercinta secara pribadi? Allah mengatakan; Puasa itu milikku dan Aku yang akan menyediakan balasan-balasan untuk orang yang bercinta dengan-Ku. Karena memang tidak mungkin puasa itu tidak private. Karena tidak seorangpun tahu kita berpausa atau tidak. Kita bisa curi-curi minum di mana-mana. Kita juga tidak bisa mengawasi bapak kita, istri kita, anak kita, saudara kita, siapa pun.

Kita juga bisa berbuka puasa bersama dengan orang-orang yang kita tidak bisa cek mereka berpuasa atau tidak. Oleh karena itu ini benar-benar sebuah ruang di mana kita berhadapan langsung secara pribadi dengan Allah Swt, dan tinggal Anda punya ilmu atau nggak untuk memanfaatkan itu semua.

Kalau Anda bercinta suami-istri berarti ada take and give fifty-fifty, tetapi kalau dengan Allah kan tidak mungkin fifty-fifty. Pasti Anda hanya akan ngasih paling banyak 10%, tetapi Allah yang lebih memiliki kekayaan dan keluasan ruang untuk memberi kita 90%. Jadi barangsiapa tidak memanfaatkan peluang percintaan pribadi dengan Allah ini dia harus mengulang cara berpikir hidupnya.