Musyawarah Lengkap Komunitas Kenduri Cinta 2016

JUM’AT, 26 FEBRUARI 2016 lalu, Kenduri Cinta mengadakan Musleng (Musyawarah Lengkap) ke-8 bertempat di SMK 27 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta dihadiri oleh penggiat Kenduri Cinta, dan juga jamaah Maiyah, tidak ketinggalan pula pengurus-pengurus Kenduri Cinta diawal-awal tahun 2000 turut hadir pada pertemuan malam hari itu. Bertindak sebagai moderator Tri Mulyana, membuka agenda Musyawarah Lengkap dengan pembacaan surah Alfatihah, dilanjutkan dengan pembacaan surah Al ikhlas, Al Falaq, An Naas.

Adi Pudjo, salah satu penggiat yang aktif sejak awal lahirnya Kenduri Cinta, turut memberikan pengantar pada Musleng Kenduri Cinta kali ini dengan memberi paparan terkait silaturahmi. Adi Pudjo berpesan, kita harus meningkatkan silaturahmi kita dan tidak hanya datang dan duduk saja, tetapi berlanjut ke saling mengenal satu dengan lainnya. Kegiatan Musyawarah Lengkap ini adalah salah satu forum rutin Kenduri Cinta yang diharapkan dapat meningkatkan sinergi perkenalan menjadi persaudaraan dan bukan hanya sekedar menjadi jamaah. Rusdianto yang juga merupakan penggiat awal Kenduri Cinta menambahkan, bahwa berkumpulnya penggiat Kenduri Cinta pada malam Musyawarah Lengkap ini dapat meningkatkan atmosfir positif untuk kita semua. Rusdianto memberi refleksi perjalanan kepengurusan Kenduri Cinta dari awal terbentuknya forum ini hingga sampai bertahan 16 tahun ini. Mulai dari kepengurusan yang sangat cair tanpa ada aturan yang baku, sampai terbentuknya rumusan AD/ART pada kepengurusan tahun 2006. Organisme Kenduri Cinta memiliki keunikan dibandingkan dengan organisasi-organisasi yang ada saat ini, karena berbagai konsep organisasi yang matang diluar sana, ternyata tidak dapat diterapkan dan dijalankan di Kenduri Cinta.

Tak terasa waktu terus berjalan, palu diketok sebagai tanda Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta 2016 dimulai. Ibrahim, ketua Kenduri Cinta periode 2014 – 2016, memberikan laporan dan pertanggungjawaban kerja dimasa kepengurusannya. Selain itu juga, Ibrahim menceritakan mengenai Maiyah dan segala tatanan serta dimensi didalamnya. Ibrahim menekankan Maiyah bukan organisasi, institusi, LSM, atau ormas, namun bukan berarti tidak terstrukur, Maiyah tetap membangun kesadaran organisme dan kepengasuhan. Maiyah lahir dari sekumpulan orang yang berhati besar untuk membangun nilai-nilai kebaikan dalam tatanan masyarakat. Ibrahim bercerita mengenai Forum Kenduri Cinta yang merupakan salah satu simpul Maiyah yang sudah besar dan istiqomah selama 16 tahun dalam lingkaran Maiyah Nusantara. Kenduri Cinta menjadi role model dari beberapa simpul Maiyah Nusantara lainnya. Untuk itu Kenduri Cinta tidak akan berhenti dan akan selalu memperbaiki diri. Musyawarah Lengkap inilah salah satu agenda Kenduri Cinta yang menjadi salah satu momentum bersama mencari formulasi dan regenerasi yang lebih baik dari sebelumnya untuk tetap bisa survive dan lebih kuat dalam rangka menyebarkan nilai-nilai kebaikan di Maiyah.

Untitled design

SEBELUM SIDANG PLENO dimulai, Tri Mulyana sebagai moderator mengatur lalu lintas forum, meminta peserta Musleng untuk menentukan tiga pimpinan sidang yang akan melanjutkan sidang pleno yang terdiri dari 5 tahap dimana, tahap pertama penyampaian tata tertib persidangan, tahap kedua untuk membacakan dan menyerahkan laporan pertanggung jawaban pengurus Kenduri Cinta 2014-2016, tahap ketiga untuk membacakan draft program kerja Pengurus Kenduri Cinta 2016-2018, sidang tahap keempat untuk menyepakati tata tertib dan kriteria calon ketua umum Kenduri Cinta 2016-2018 dan tahap kelima adalah sidang pelaksanaan pemilihan Ketua Umum Kenduri Cinta 2016-2018.

Seluruh tahapan sidang pleno berlangsung hangat dan penuh keakraban, masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk mengusulkan beberapa poin yang perlu. Tahapan demi tahapan sidang pleno berjalan dengan baik, hingga tiba saatnya pada sidang pleno yang terakhir, yang itu menentukan kepengurusan Kenduri Cinta periode 2016 – 2018.

Memasuki agenda terakhir, pimpinan sidang diambil alih oleh Pramono. Agenda ini adalah acara puncak yaitu sidang pleno untuk mengagendakan pemilihan dan pengesahan Ketua Umum Kenduri Cinta yang baru. Dipilihlah 9 kandidat calon Ketua Umum yang terdiri dari; Wahyu, Fahmi Agustian, Anick Fauzianti, Agus Susanto, Andrean El Fachri, Tri Mulyana, M. Nashir, Donny Kurniawan, dan Suparman. Setelah mekanisme voting dilaksanakan, dari 9 kandidat mengerucut menjadi 3 kandidat pemilik suara terbanyak yaitu Fahmi Agustian, Tri Mulyana, dan Agus Susanto. Dari ketiga calon tersebut mereka bertiga diberi waktu untuk berunding dan menentukan siapa yang paling tepat diantara mereka untuk menjadi ketua Kenduri Cinta berikutnya. Setelah mereka berunding. Mereka menyampaikan hasil musyawarahnya dihadapan peserta Musleng, ditetapkanlah Agus Susanto sebagai Ketua Umum, Tri Mulyana sebagai Wakil Ketua Umum, dan Fahmi Agustian sebagai Sekertaris Jendral Kenduri Cinta periode 2016 – 2018.

Usai forum menyepakati ketiga struktur tersebut, prosesi dilanjutkan dengan serah terima jabatan, juga penyerahan secara simbolis dokumen-dokumen Kenduri Cinta dan tongkat kepemimpinan baru dari Ketua Kenduri Cinta sebelumnya yaitu Ibrahim kepada Agus Susanto selaku Ketua Umum terpilih.

Setelah Agus Susanto memberi sambutan perdananya, Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta 2016 dipuncaki dengan doa bersama tepat pukul 01:00 WIB. Selamat bekerja.