Mukadimmah MELANGKAH BERSAMA

Kalau pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dimisalkan beban, maka kemampuan mengangkat beban dapat juga dikatakan sebagai kekuatan tarikan keatas ditambah dengan besarnya tumpuan untuk menyangga beban itu. Niat yang baik, nafkah yang halal, keuletan yang terpelihara, kesabaran yang terjaga, termasuk memelihara silaturahmi diantara anggota keluarga serta didalam pertemanan, dapat  memperkuat tarikan keatas dan juga memperbesar tumpuan guna menopang beban.

Sesungguhnya hubungan antar insan akan setimbang dan harmonis ibarat benda-benda langit yang senantiasa bergeser dan melintasi lintasannya masing masing dan tidak saling bertubrukan, hal itu terjadi dikarenakan benda-benda langit selalu menebarkan  daya tarik (gravitasi) yang kuat dan saling bertumpu pada kekukuhan masing-masing diri_benda tersebut. Kekukuhan dalam menjaga dirinya sendiri supaya materi_dirinya tetap utuh, tidak pecah atau remuk sehingga melepaskan serpihan materi_dirinya menjadi pecahan asteroid.  Asteroid yang bergerak liar tanpa daya tarik bahkan daya tolak dan sangat berpotensi menimbulkan benturan.

Hubungan perkawanan dapat diibaratkan karet_gelang. Karet_gelang yang dapat ditarik kesamping atau keatas bahkan dapat dipelintir dan juga dapat meregang sampai batas elastisitasnya dan akibatnya dapat putus. Namun, yang perlu dipertimbangkan kalau karet masuk kedalam minyak tanah yang bersifat pembakar. Kalau itu yang terjadi walaupun tidak terjadi tarikan maupun aksi apapun, secara perlahan dan pasti karet_gelang akan melar, meregang, merapuh, dan akhirnya mengurai.

Kehidupan­_sosial yang berisi kompetisi antara akal dan nafsu bila tanpa kesadaran yang menjadi pemandu akan jalur yang hak atau yang bathil dapat diibaratkan suatu balapan pada malam gelap tanpa penerangan. Terjadi adu cepat saling mendahului, saling menempel sampai menghalangi. Mungkin juga senggolan sampai dengan tabrakan akan berlangsung terus menerus sepanjang kehidupan. Tidak jelas mana arah dan tujuan. Masing-masing mebuat jalur yang sangat mungkin saling memotong dan masing masing menentukan tujuan yang sangat mungkin berlawanan arah. Hal serupa akan lebih dahsyat bila kendaraan sosial yang dipergunakan berupa institusi, lembaga, departemen maupun organisasi apapun, dan dapat terjadi pada luasan wilayah apapun. Wilayah keluarga, pertemanan, bisnis usaha, RT/RW, desa, kecamatan hingga wilayah hubungan internasional antar negara maupun bangsa.

Peristiwa-peristiwa pertemuan diantara manusia, hewan, tumbuhan, air, angin, batu, atau mungkin ke-ghoib-an dapat terjadi kapan saja dimana saja, boleh jadi sesuai harapan, mungkin tidak sesuai dengan keinginan, bahkan peristiwa itu dapat dihiraukan. Namun, cobalah rangkaikan peristiwa-peristiwa pada masa lalu tersebut disaat ini dan gunakan guna menyongsong masa depan… Bersamakan.

Melang pada bahasa jawa atau sunda dapat diartikan was-was, ragu-ragu atau khawatir. Frase Melangkah Bersama dapat juga dibuat sebagai pertanyaan melang-kah bersama? Pertanyaan yang ditujukan bagi diri kita masing-masing yang akan atau sedang bersama apapun atau bersama siapapun.

Melangkah Bersama  sebagai metode, sarana, harapan, daya upaya keselarasan, keserasian dan harmoni dapat kita terapkan pada keseharian. Pada 8 April 2011 mari kita temakan Melangkah Bersama pada Kenduri Cinta Bulanan… Semoga Alloh, dan Rasululloh setuju.