Maiyah Amerika: Strategi Guru Bawa Menghadirkan Islam

Seri perjalanan maiyah amerika
maiyah amerika

Seperti dikatakan Cak Nun, walaupun Maiyah lebih kompleks, Jamaah Maiyah perlu belajar banyak kepada Guru Bawa, dari Philadelphia Mas Jamal membagikan wawasannya mengenai perjuangan Guru Bawa ini.

Guru Bawa dibawa ke Amerika pada 1971. Hingga  1980, Guru Bawa tidak membicarakan syariat Islam sama sekali. Inti yang diajarkannya saat itu adalah membangun kesadaran tingkatan manusia dari ‘manusia’ meningkat menjadi ‘hamba Allah’. Kesadaran bahwa ada Tuhan yang sangat berkuasa atas diri dan kehidupan manusia itulah yang dikuatkannya. Syariat diajarkan perlahan-lahan secara gradual. Dimulai bulan Ramadhan 1980, Guru Bawa mengajak murid-muridnya berpuasa.

Dalam kurun waktu 9 tahun tersebut, Guru Bawa membagi waktu berada di Amerika dan Srilangka selama beberapa bulan. Tahun 1981, saat Guru Bawa kembali dari Srilangka, beliau mengatakan kepada murid-muridnya bahwa saatnya dia akan mengajarkan sesuatu yang tingkatnya lebih tinggi. Maka, mulai saat itulah dia berbicara lebih banyak mengenai syariat-syariat Islam termasuk salat.

Bawa tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Maka beliau memiliki beberapa pendamping untuk menerjemahkan ceramah-ceramahnya. Menurut salah satu muridnya, Aisyah, Guru Bawa dan para pendampingnya saat melaksanakan salat lima waktu tidak melaksanakannya di depan murid-muridnya. Mereka salat di ruangan tertutup. Pada tahun-tahun ketika Guru Bawa banyak berbicara mengenai syariat itulah kemudian Guru Bawa salat di hadapan murid-muridnya dan mengajak mereka salat.

Masjid Bawa Muhaiyadeen dibangun mulai bulan November 1983. Guru Bawa memberitahu rencana pembangunan ini secara perlahan-lahan tidak kepada semua muridnya. Guru Bawa pun tidak mengatakan bahwa yang akan dibangun adalah masjid, melainkan rumah Tuhan. Kepada mereka Guru Bawa mengatakan bahwa Tuhan memerintahkan saatnya membangun rumah-Nya.