Logo 17 Tahun Kenduri Cinta

TERBENTUK SEJAK pertengahan tahun 2000, Kenduri Cinta lahir di pusat Ibukota Jakarta. Sejak awal, Kenduri Cinta memang diniatkan sebagai wahana olah pikir, belajar memahami kehidupan dari lintas disiplin ilmu. Kenduri Cinta adalah sebuah komunitas yang lahir dan tumbuh karena terinspirasi dari pemikiran-pemikiran Emha Ainun Nadjib yang multidimensi.

Bulan ini genap 17 tahun perjalanan Kenduri Cinta. Ungkapan syukur yang tak terhingga kepada Allah Swt atas segala karunia, rahmat dan anugerah yang mewarnai 17 tahun perjalanan ini. Istiqomah menebar cinta kepada sesama manusia, dengan menawarkan ruang diskusi yang akrab, sederhana, merdeka, universal, dan egaliter. 17 tahun perjalanan Kenduri Cinta berproses menjadikan oase tersendiri di tengah ibukota, merawat dan menabung rasa kecintaan kepada Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati demi rasa syukur bersama, kami penggiat Kenduri Cinta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang selama ini turut merawat keistiqomahan Komunitas ini. Semoga atas semua kontribusi; materi, tenaga, pikiran, dan do’a menjadikan pupuk yang terus merawat tali silaturahmi kita bersama.

Sebagai salah satu ungkapan rasa syukur kami, secara resmi kami merilis Logo 17 Tahun Kenduri Cinta. Logo kali ini bertemakan “menep. Dari kata menep ini kita bisa mendapatkan beberapa kata kunci; tenang, dinamis, bijaksana, dan berwibawa. Desain bentukan angka 1 dan 7 yang seakan menyatu dan tergambarkan seperti saling berpelukan, menandakan bahwa Kenduri Cinta selama 17 Tahun ini memiliki tujuan, menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan.

Huruf pada kalimat “Kenduri Cinta” menggunakan jenis font Georgia bold italic. Sementara warna hijau merepresentasikan alam. Dipilihnya warna hijau dalam salah satu kombinasi logo kali ini bertujuan untuk mempertegas bahwa Kenduri Cinta adalah bagian dari alam. Warna hijau juga mampu menyampaikan nuansa yang tenang, menyegarkan, dan damai.

Sementara elemen visual pada Logo kali ini diambil dari potongan logo dan juga stilasi motif dari batik parang yang memiliki filosofi bahwa batik ini bermakna kecerdasan, kewibawaan serta ketenangan.

Bentukan angka 1 pada Logo kali ini diambil dari potongan angka 7 yang dirotasi lalu diolah kembali sehingga membentuk angka 1 yang menyerupai alif dalam huruf hijaiyah. Melambangkan manifestasi universal mulai dari bagian tertinggi menjadi yang terendah. Alif terlihat sebagai simbol dari akal, huruf pertama yang diciptakan dari semua derajat semesta.

Bentukan angka 7 dari Logo ini menyesuaikan karakteristik bentuk dari angka 1 yang didapat, diposisikan di belakang angka 1 agar menyampaikan hirarki bacaan selain tujuh belas melainkan satu tujuh yang bermakna mencapai tujuan yang sama. Bentukan “th” diambil dari jenis font Quenda yang dicustom lebih dinamis dan tidak berbeda terlalu jauh dari logo 17-nya.

17 bukan hanya sekedar durasi perjalanan yang tidak sebentar. Proses ini kami syukuri dan tadabburi bersama-sama.Tak sekalipun kami bertujuan untuk menampilkan eksistensi kami. Maiyah mengajarkan kami tentang keseimbangan dalam laku dan pikiran, semoga dengan pijakan ini kami tidak pernah merasa lelah untuk terus belajar, terus menempa diri, meneguhkan hati untuk berjuang mencari kebenaran sejati, dalam bingkai wa ilaa robbika farghob.

Jakarta, 6 Juni 2017
Dapur Kenduri Cinta

UNDUH LOGO : 17 tahun kenduri cinta
PERANCANG LOGO DAN TEKS: DIMAS ANGKLING