Cak Nun Ingatkan Bahaya Disintegrasi Bangsa

[Foto: M Mudzakir Rais]

[Foto: M Mudzakir Rais]

Solo, nujateng.com — Dijelaskan oleh Budayawan Kiai Emha Ainun Najib, adalah satu kenyataan bahwa di dunia ini yang ditakuti itu ada dua yaitu Islam dan Indonesia. Karena Islam itu benar, maka Islam difitnah, dijelekkan, dan umatnya diadu-domba.

Sementara itu, Indonesia adalah bangsa yang unggul, bangsa Nusantara, bangsa yang tua, diapakan kayak apapun tetap tangguh, dan sumber daya alamnya luar biasa, karenanya dunia sangat tergantung padanya.

“Karena Islam benar dan Indonesia bangsa besar, maka perlu dibikin dan direkayasa agar congkrah umat Islam dan bangsa Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Cak Nun itu, saat mengisi tausiyah pada pengajian di Kusumodilagan Joyosuran Solo, Rabu (13/5) malam.

Namun, meski demikian, kecongkrahan yang terjadi pada umat Islam dan bangsa Indonesia, tidaklah murni berasal dari luar.

“Kita tadi sudah memahami bahwa congkrah itu akibat. Sekarang kita cari sebab-sebabnya. Ada sebab yang bersifat internal, dan ada sebab yang bersifat eksternal. Sebab internal di antaranya ketidakdewasaan kita sendiri sebagai umat Islam, ketidakmatangan, dan unsur-unsur lain yang memperlemah kerukunan,” tutur dia.

Cak Nun juga mengungkapkan bahwa umat Islam saat ini tersekat-sekat pada masing-masing kelompoknya. “Itu bukan terjadi di sini saja, tapi di mana-mana, bahkan di seluruh dunia. Karena itu, perlu kesabaran berlipat di dalam menghadapi situasi seperti itu,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Cak Nun, salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengurai persoalan di atas, paling tidak agar para tokoh keagamaan tidak gampang ‘menghakimi’ atau mengatakan sesuatu mengenai iman seseorang.

“Pelaku kebudayaan dapat menciptakan situasi budaya yang mendukung kerukunan, sedang pemerintah semisal Lurah menindak dengan tegas siapapun yang melakukan tindakan yang berakibat congkrahnya masyarakat apapun alasannya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Nun yang hadir bersama Grup Kiai Kanjeng mengajak jamaah yang hadir untuk bersama melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad saw. [Ajie Najmuddin/002]

sumber: nujateng.com