Berproses dan Tumbuh Bersama di Organisme Kenduri Cinta

MENGELOLA FORUM Kenduri Cinta supaya terus konsisten rutin tiap bulan tanpa sponsor dan sudah memasuki usia 18 tahun, tidak mungkin dapat berlangsung tanpa ada ‘campur tangan’ dari Allah. Regenerasi penggiat Kenduri Cinta relatif sering terjadi. Seluruh penggiat Kenduri Cinta yang berjibaku di belakang layar adalah volunteer yang sama sekali tidak dibayar untuk mengelola komunitas dan forum di Kenduri Cinta, menjadi nyaris mustahil forum ini dapat bertahan hingga puluhan tahun jika regenerasi penggiat Kenduri Cinta tidak berjalan.

Terhitung sejak didirikan pada bulan Juni tahun 2000 sampai dengan sekarang, pergantian kepengurusan dan berbagai model organisasi sudah diterapkan. Layaknya sebuah laboratorium, berbagai percobaan dilakukan untuk mendapatkan formula yang paling tepat bagi sebuah organisme agar dapat hidup dan berproses di lingkungan Ibukota Jakarta. Dengan mengikuti sunnatullah ketika sebuah formula kurang tepat dapat berakibat buruk bagi kehidupan organisme, sebaliknya jika formulanya tepat maka dapat berpengaruh baik bagi kehidupan organisme tersebut. Dengan adanya regenerasi organisasi, diharapkan setiap peralihan kepengurusan pengelola forum Kenduri Cinta dapat terbentuk generasi baru kepengurusan yang lebih baik lagi.

Periode kepengurusan pengelola forum Kenduri Cinta tahun 2016-2018 yang diketuai oleh Agus Susanto telah selesai pada tanggal 3 Maret 2018, ditandai dengan serah terima tugas pada forum Musyawarah Lengkap 2018 yang dihadiri para penggiat Kenduri Cinta di Villa Cindy daerah Kopo, Cisarua, Bogor. Pada Musyawarah Lengkap ini juga, dilakukan pemilihan secara mufakat formatur kepungurusan baru dengan formasi; Fahmi Agustian sebagai Ketua, Tri Mulyana sebagai Wakil Ketua dan Sigit Hariyanto sebagai Sekertaris yang baru. Tim panitia penyelenggara Musyawarah Lengkap 2018 yang diketuai oleh Bram Kameswara telah mampu menyelenggarakan MUSLENG tahun ini menjadi musyawarah yang serius dan menggembirakan.

Peserta MUSLENG yang hadir pun berdiskusi dengan serius dalam menyimak kinerja kepengurusan sebelumnya dan menginventarisir berbagai hal yang sudah dilakukan oleh para penggiat untuk menjadi bekal kerja bagi kepengurusan 2018-2020. Tagline Kenduri Cinta,  yaitu ‘Merangkai Nilai, Merajut Makna’ dan ‘Menegakkan Cinta menuju Indonesia Mulia’ kembali di breakdown supaya dapat ditentukan program-program yang dapat dilakukan di kepengurusan Kenduri Cinta pada periode 2018-2020.

Untuk mengelola forum Kenduri Cinta yang bersifat terbuka dan cair diperlukan padatan-padatan yang menangani persiapan teknis penyelenggaraan untuk forum tersebut. Sementara itu, Organisme Kenduri Cinta yang ada tidak hanya melulu mengurusi forum Rutin Kenduri Cinta setiap bulannya. Ada banyak hal yang juga harus mereka lakukan ditengah kesibukan mereka sehari-hari. Beberapa rancangan dan terobosan pun telah disusun dalam Musyawarah Lengkap akhir pekan lalu. Bagaimana dan apa langkah-langkah yang akan dilakukan, selanjutnya akan dibicarakan secara internal melalui forum Reboan yang dilaksanakan setiap hari Rabu malam di Teras Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki.

Forum Reboan sendiri merupakan Majelis Tertinggi di Kenduri Cinta. Dalam forum Reboan inilah masing-masing penggiat yang menjadi mesin penggerak Kenduri Cinta bertemu secara langsung membicarakan banyak hal, tidak hanya soal persiapan teknis Kenduri Cinta bulanan yang rutin dilaksanakan, tetapi juga berdiskusi tentang banyak hal. Forum Reboan juga merupakan forum terbuka yang bagi siapa saja dipersilakan untuk hadir. Di Forum Reboan ini bisa kita manfaatkan bersama untuk saling mengkonfirmasi kabar-kabar yang beredar di luar sana tentang Kenduri Cinta, apa sebenarnya yang sebaiknya kita lakukan, dan bagaimana kita menyikapi berbagai informasi yang beredar tersebut, kita bisa saling mengklarifikasi dan mengkonfirmasi, saling ber-tabayyun untuk menemukan kebenaran informasi yang diterima. Memasuki perjalanan 3 dekade Maiyah, bukan saatnya lagi bagi kita untuk saling rasan-rasan di media sosial. Formula yang telah ditawarkan oleh Maiyah adalah untuk saling bertatap muka, bermuwajjahah satu sama lain. Bukan saling melempar batu dari kejauhan dan berlindung di balik pagar.

Namun disayangkan, Jamaah Maiyah banyak yang masih salah sangka bahwa forum-forum Maiyah termasuk Kenduri Cinta terselenggara begitu saja dan tiba-tiba ada. Masih banyak Jamaah yang tidak mengetahui atau lupa, bahwa Cak Nun dalam berbagai hal sangat serius, tertata, rapih, mendetail, sangat disiplin dan mendasarinya dengan cinta. Banyak orang yang hanya tahu bahwa forum-forum Maiyah adalah pengajian lucu dari Cak Nun yang berlangsung berjam-jam dari malam hari hingga menjelang subuh. Padahal di balik layar penyelenggaraan forum-forum Maiyah ada tim dapur yang disiplin dan berintegritas dalam pengelolaan forum. Meskipun Kenduri Cinta ini adalah forum yang cair dan terbuka, namun tetap dibutuhkan padatan-padatan untuk mengelolanya.

Konsistensi dalam mengelola forum secara parsipatoris hanya bisa terjadi jika proses pengalaman mengelola forum dalam masing-masing penggiat terus berproses dalam sebuah jalinan rangkaian proses kolektif yang lebih besar. Inisiatif-inisiatif bebas  dari personal jamaah dan penggiat sering kali bercipratan, itulah dinamika organisme Maiyah. Tidak sedikit masih bertebaran dalam ranah wacana, namun tidak banyak inisiati-inisiatif yang berupa teknis operasional penyelenggaraaan yang bersifat positif dan praktis. Untuk itu di Kenduri Cinta diadakan forum Reboan yang bersifat terbuka pula bagi siapa saja Jamaah Maiyah yang berniat untuk bergabung dalam usaha bekerja mengelola forum-forum yang ada di Kenduri Cinta. Satu diantara manfaat Forum Reboan adalah untuk silaturahmi, koordinasi, evaluasi bersama, mengasah keistiqomahan berproses dan menjaga keselarasan kerja sesama penggiat yang terlibat dalam kepengurusan pengelolaan forum Kenduri Cinta.

Perlu menjadi catatan bersama bahwa semua penggiat Kenduri Cinta adalah volunteer berintegritas. Artinya bahwa para penggiat tidak bekerja secara sendiri-sendiri, namun antara pekerjaan yang dilakukan saling terkoordinir satu dengan lainnya, saling menjaga keutuhan dan kemurnian nilai-nilai Maiyah dalam berproses. Komitmen personal dan komunikasi yang intens menjadi kunci keberhasilan bagi sebuah tim kepengurusan. Setiap personal berusaha saling menjaga trust, bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga membangun kepercayaan kolektif sebagai sebuah komunitas yang terorganisasi. Dengan terpilihnya tiga orang Formatur kepengurusan Kenduri Cinta periode 2018-2020, bukan berarti yang akan bekerja maksimal adalah tiga orang ini saja, justru kedepannya Formatur ini yang akan bertugas sebagai fasilitator bagi para penggiat Kenduri Cinta lainnya.

Selamat bertugas bagi Fahmi Agustian, Tri Mulyana, Sigit Hariyanto dan kawan-kawan Penggiat Kenduri Cinta lainnya.