TAHLUKAH 8-10 JULI 2014

Kepada Jamaah Maiyah,

 

TAHLUKAH 8-10 JULI 2014

  1. Bukan kelas Maiyah untuk masih menyatakan “yang mana”, karena “qad tabayyanar-rusydu minal-ghoyyi”, sudah terang benderang beda antara petunjuk dengan kesesatan.
  2. Jamaah Maiyah melayani situasi dan peta nilai di seputar Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dengan hati tersenyum, akal teguh fikiran jernih, serta sikap memperluas kasih sayang.
  3. Pilpres 2014 hanyalah sebuah fragmen kecil di alur sejarah bangsa Indonesia yang bermuatan ketidak-mengertian, keterlanjuran dan keberlebihan, yang merupakan peristiwa “tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa tidak mengerti” – namun harus diterima sebagai wujud nyata qadla dan qadar Allah SWT pada tahap sejarah yang ini.
  4. Alur waktu menuju momentum 9 Juli 2014 bagi Indonesia adalah salah satu tahap Tahlukah yang bermuatan puncak kehancuran akal sehat, ketersesatan intelektual, kegagalan untuk membebaskan diri dari halusinasi, tahayul dan mitologisasi yang terlalu berlebihan, sehingga menghasilkan kadar kerusuhan rohani bangsa yang paling parah dan belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang sejarah bangsa.
  5. Namun bagi Pejalan Maiyah momentum ini merupakan kenaikan tingkat kejernihan berpikir, anugerah ujian yang sangat tinggi kwalitas intelektual dan spiritualnya, sehingga melahirkan amanat bagi para Pejalan Maiyah untuk lebih mengayomi, menolong, membangkitkan dan melahirkan kembali kesehatan kepribadian bangsa Indonesia.
  6. Para Pejalan Maiyah menyiapkan segala perangkat rohani, intelektual, sosial, budaya dan benih-benih Peradaban Maiyah untuk perjuangan Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang. Jangka Panjang apabila pasca 9 Juli 2014 dibutuhkan waktu lebih panjang untuk menuntaskan kehancuran Indonesia dalam keseluruhan wilayah, konteks dan arti. Jangka Menengah apabila sesudah 9 Juli 2014 pintu gerbang Peradaban Baru mulai diizinkan oleh Allah SWT untuk dibukakan kepada kewaskitaan makrifat Maiyah.
  7. Sehari sebelum hingga sehari sesudah 9 Juli 2014 para Pejalan Maiyah di semua kantung, di semua wilayah, di semua Gua, di semua keramaian dan kesunyian, sendiri atau bersama, mengkhusyukkan ruang dan waktu dengan Wirid Tahlukah.

 

 

Kadipiro, 7 Juli 2014
Muhammad Ainun Nadjib

 

 

 

Komentar