21 Tahun Kenduri Cinta

1.000 ketemuan dan acara Maiyah. Apa yang tercapai dalam perjalanan yang panjang ini, jalan yang sampai ke manca negara dan dilakukan dengan niat untuk membangun nilai yang berbasis Islam tetapi inklusif dan progressif, jalan yang panjang tetapi sunyi sekalian sekeras suara guntur 

21 tahun Kenduri Cinta…

Sekarang sudah satu generasi yang bermaiyah. Kenduri Cinta, yang berasal dari hijrah dari kekacauan reformasi, kepada cahaya yang cerah. Dipimpin oleh Cak Nun dengan bantuan dari tokoh yang signifikan, dan yang penuh arti masing2. Cak Fuad, Syeikh Nursamad Kamba, Mas Toto, Mas Uki, Andi Priok, Pak Franky Welirang, Mbah Surip dan masih banyak lagi, we love you full! Yang sudah wafat, kami ingat dengan cinta yang tinggi. Yang tetap sama kita, kami sangat bersyukur. Mas Gandhie, Rony, Syahid, Adi: Sekretaris, administrator dan pendamping yang setia dan konstan, kami sangat berterima kasih. Letto, Sabrang, bagian besar dari Kenduri Cinta, nadanya sebelum cahaya, ruang rindu, guru muda untuk generasi yang datang dan yang akan berikut. Kontribusi anda adalah yang sangat besar. 

21 tahun Kenduri Cinta…

KiaiKanjeng, yang menggembirakan hati kami setiap saat mereka pentas, dengan gamelan, kor, suara dan instrumen lain, kalian bisa menghadirkan wahyu setiap saat kalian hadir di acara Kenduri Cinta di TIM, Mbak Via dengan lagu Kalimah, Nothing compares to u…

21 tahun Kenduri Cinta…

TIM adalah pusatnya, tetapi selama 21 tahun ini kita hadir kemana saja selain TIM? Ke ratusan masjid, lapangan yang terbuka, sekolahan, pesantren, madrasah, gedung pemerintah, kantor, gereja, bahkan katedral dan concert house. Acaranya diisikan di seluruh Indonesia, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Indonesia Timur, dan di luar negeri juga, ke Malaysia, Mesir, Moroco, UK, Jerman, Italy, Finland, Belanda dan Australia. 

21 tahun Kenduri Cinta…

Ketemu siapa selama ini? Instansi pemerintah, pimpinan kelompok, fraksi, ormas dan partai, tokoh nasional, orang yang sakit, orang yang gila, orang yang beda, orang yang mampu dan, terutama, orang yang tidak mampu, orang besar dan orang kecil, tetapi terutama orang yang perlu. Dengan tujuan apa? Untuk menunjuk kerukunan budaya dan peradaban yang Islami dan otentis dalam gerakan Maiyah. Untuk meluruskan jalan yang sulit, dan masalah yang rumit, antara kelompok dan instansi. Untuk memfasilitasikan perubahan sosial. Untuk menghadirkan peluang yang “spiritual”. Untuk menyalurkan “power” yang hanya bisa dihadirkan saat bermaiyah. Untuk menyayangi dan mencintai semua yang memilih untuk ikut bergabung. Untuk membangun negara Maiyah dalam hati masing-masing. Untuk bersurara yang keras selama mengikuti jalan yang sunyi. 

Cak Nun di tahun 2008 pernah menulis esai “9 untuk Finlandia”. Ini adalah “9 baru” untuk pendiri Kenduri Cinta, Cak Nun: 

Yang menaman benihnya 

Yang menyalur cahayanya 

Yang menunjuk jalannya

Yang selalu temanya 

Yang menulis bukunya 

Yang mencintai Nabinya 

Yang memimpin jamaahnya 

Dan memeluk semuanya…

Saya bisa berlanjut, tetapi cukup disini, untuk sekarang. 

21 tahun…terakhir 

Tahu dari saya sebagai saksi dari luar, yang kita mengalami dalam Kenduri Cinta adalah sesuatu yang unik. Tahu dari saya sebagai saksi dari dalam bahwa Kenduri Cinta adalah cinta yang murni, yang sifat beriligi dan manusiawi. Tahu dari saya sebagai seorang “pilgrim” yang ikut jalan sunyi: jalan ini berakhir dengan Allah. 

17 tahun yang lalu, kira-kira bulan April 2004 kalau tidak salah, saya diberi peluang untuk ikut Kenduri Cinta untuk pertama kali. Yang hadir sebagai narasumber disaat itu (atau acara yang berikut) adalah Anand Krishna, Pastor Nathan Setiabudi, Ahmad Dani dan banyak tamu yang lain. Banyak anekdot dari saat itu dapat dibaca dalam buku “Jalan Sunyi Emha”, yang juga berasal dari pengalaman saya secara langsung di Kenduri Cinta. Sebelum itu saya belum pernah ikut acara separtisipartif Kenduri Cinta. 

Inilah Kenduri Cinta saya, Kenduri Cinta anda, Kenduri Cinta kita semua. Ayo, untuk 21 tahun yang datang, mau jalan kemana?