Tagged Pemimpin

Bagaimana Memilih Pemimpin

Indonesia sedang mengalami semacam tegangan yang tinggi jika masalah Agama dan Pemimpin diperbincangkan. Namun kebanyakan kosong nilai. Sejatinya ada yang konsisten dan selalu berupaya memahami makna nilai yang universal tentang bagaimana “Agama” dan “Pemimpin” seharusnya menjiwai dan diimplementasikan dalam diri peribadi sebagai satu kesatuan yang mencakup seluruhnya. Cak Nun misalnya, jika kita pernah mengetahui tentang Maiyah atau Lingkaran Jamaah yang berkumpul dalam setiap moment bulanan atau moment khusus lainnya sedari dulu telah banyak memberikan pengetahuan tentang bagaimana “Beragama” bukan bagaimana “memiliki agama”, bagaimana “Kepemimpinan” bukan hanya bagaimana jadi “pemimpin”.

PEMIMPI KEPEMIMPINAN

Yang terjadi di sebuah negara, subjek utamanya adalah pemimpin, yang belum tentu memiliki output kepemimpinan. Bahkan, salah satu bentuk kesalahan penggunaan kata di Indonesia adalah penggunaan kata “negeri” di dalam “Pegawai Negeri Sipil”, sehingga bisa untuk dipahami bahwa Negara Indonesia tidak memiliki pegawai.

Orang boleh saja mengatakan bahwa urusan bahasa adalah urusan yang sepele, tetapi pada faktanya semua kerusakan-kerusakan yang ada di dunia saat ini salah satu penyebabnya adalah karena manusia tidak meletakkan kata sesuai pada fungsinya. Seperti yang terjadi di Indonesia, antara negara dan negeri saja tidak banyak orang yang menyadari bahwa kedua kata tersebut memiliki resonansi dan artikulasi yang begitu jauh berbeda.