Tagged khilafah

The Scary Khilafah

Konsep Khilafah dengan pelaku Khalifah adalah bagian dari desain Tuhan atas kehidupan manusia di alam semesta. Adalah skrip-Nya, visi missi-Nya, Garis Besar Haluan Kehendak-Nya. Khilafah adalah UUD-nya Allah swt. Para Wali membumikannya dengan mendendangkan: di alam semesta atau al’alamin yang harus dirahmatkan oleh Khilafah manusia, adalah “tandure wis sumilir, tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar”. Tugas Khalifah adalah “pènèkno blimbing kuwi”. Etos kerja, amal saleh, daya juang upayakan tidak mencekung ke bawah: “lunyu-lunyu yo penekno”. Selicin apapun jalanan di zaman ini, terus panjatlah, terus memanjatlah, untuk memetik “blimbing” yang bergigir lima.

Khilafah adalah desain Tuhan agar manusia mencapai “keadilan sosial”, “gemah ripah loh jinawi”, “rahmatan lil’alamin” atau “baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghofur”. Apanya yang ditakutkan? Apalagi Ummat Islam sudah terpecah belah mempertengkarkan hukum kenduri dan ziarah kubur, celana congklang dan musik haram, atau Masjid jadi ajang kudeta untuk boleh tidaknya tahlilan dan shalawatan. Mungkin butuh satu milenium untuk mulai takut kepada “masuklah ke dalam Islam sepenuh-penuhnya dan bersama-sama”. Itu pun sebenarnya tidak menakutkan. Apalagi dunia sekarang justru diayomi oleh “udkhulu fis-silmi kaffah”: masuklah ke dalam Silmi sejauh kemampuanmu untuk mempersatukan dan membersamakan.

EVOLUSI 4 MINUS

Khilafah itu seperti benih. Ia harus disemai, ditanam, kemudian dirawat. Benih itu bisa saja ditanam di tempat atau tanah yang berbeda yang ramuannya tidak sama. Ada tanah yang menghasilkan khilafah dalam bentuk republik, ada khilafah yang berbentuk kesultanan, persemakmuran dan sebagainya. Puncak evolusi ialah khalifatullah; manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi.

KULITNYA PUTIH, MATANYA SIPIT

Tingkat lipatan dan tikungan masalah-masalah bangsa saat ini sudah tidak lagi bisa diatasi dengan ilmu yang kita punya, bahkan tidak bisa diatasi dengan ilmu yang pernah ada, dan yang pernah dipelajari oleh seluruh bangsa ini. Tingkat komplikasi itu baru bisa diselesaikan apabila kita mengubah mindset kita.