Tagged 64 Tahun Cak Nun

Mengenal Cak Nun, dari “Tombo Ati” hingga Kenduri Cinta

SETIDAKNYA ADA tiga kemungkinan seandainya kita hidup di era Rasulullah SAW. Pertama, kita beriman kepada Rasulullah SAW, setia dan berbaiat kepada beliau, meyakini ketauhidan Allah yang beliau ajarkan, patuh dan taat terhadap segala perintah dan menjauhi semua larangan. Kedua, kita berada satu kubu dengan Abu Jahal, yang tidak mempercayai segala informasi yang disampaikan oleh Kanjeng Nabi, bahkan kita ikut melempari batu kepada beliau ketika berdakwah. Ketiga, acuh. Tidak peduli apa yang disampaikan oleh Kanjeng Nabi pun juga tidak berniat untuk bergabung dalam faksi Abu Jahal. Yang penting hidup enak, bisa makan, kebutuhan sehari-hari tercukupi.

Meskipun demikian ada juga opsi keempat; tidak bersama dengan Abu Bakar, juga tidak bergabung dengan Abu Jahal, juga tidak bersikap acuh, tetapi menjadi abu-abu; Menjadi kelompok Oportunis, mana yang memberikan kita keuntungan, disitulah kita berpihak. Kalau hari ini Abu Bakar memberikan keuntungan kepada kita, kita bersama Abu Bakar. Kalau esok Abu Jahal menguntungkan kita, kita bersama Abu Jahal. Sepertinya kemungkinan keempat inilah yang menjadi pilihan terbanyak jika kita hidup satu era dengan Kanjeng Nabi.