Kenduri Cinta
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
Home Mukadimah

Mukadimah: AVENGER ALMIGHTY

Redaksi Kenduri Cinta by Redaksi Kenduri Cinta
January 12, 2020
in Mukadimah
Reading Time: 4 mins read
poster kenduri cinta avenger al mighty

PADA Kenduri Cinta edisi bulan lalu, Cak Nun mengingatkan kepada kita bahwa untuk mempelajari sesuatu, maka carilah Ibu dari apa yang kita pelajari itu. Cak Nun mencontohkan bahwa apabila kita ingin mempelajari Al Qur`an, maka pijakan pertama yang harus kita miliki adalah memahami Al Fatihah, karena surat Al Fatihah adalah Ummu-l-Qur`an, Ibu dari Al Qur`an.

Apa yang bisa kita pelajari dari Al Fatihah? Setidaknya, kita mempelajari bahwa ada banyak asma-asma Allah yang ada di dalam surat Al Fatihah. Yang paling sering kita dengar adalah; Ar Rahman dan Ar Rahiim, yang juga menurut Cak Nun adalah ikon utama Allah. Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan di dalam surat Al Fatihah, kita akan menemukan asma-asma Allah yang lain. Kita mengenal ada isitilah asmaul husna, 99 nama Allah yang merupakan nama-nama Allah yang mencerminkan sifat-sifatNya. Tapi, apakah nama-nama Allah hanya terbatas berjumlah 99?

Ada satu nama dalam Asmaul Husna; Al Muntaqim, Maha Pemberi Balasan. Di dalam Al Qur`an kita mengenal ayat;Faman ya’mal mitsqolla dzarrotin khoiron yaroohu waman ya’mal mitsqolla dzarroting sarron yaroohu. Perbuatan baik dan buruk, meskipun hanya kecil, maka pelakunya akan mengalami sendiri balasannya.

Secara kasat mata, kita tidak kurang melihat kedhaliman dan kemunkaran di dunia, bahkan di negara kita sendiri. Pada fakta yang kita lihat dan kita alami. Para pelaku kedhaliman seolah-olah tidak merasakan peran Tuhan secara langsung, sehingga mereka berlaku semena-mena. Atau, bagi mereka para pelaku kedhaliman, Tuhan seakan-akan tidak memiliki kuasa, karena mereka mengalami bahwa apa yang mereka lakukan sama sekali tidak berdampak buruk pada kehidupan mereka. Para pelaku kedhaliman merasakan hidup yang penuh dengan kemudahan, kebahagiaan, kemerdekaan.

Kita juga tentu mengerti, bahwa di dalam Al Qur`an ada ayat yang menegaskan bahwa tugas utama jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Wamaa kholaqtu-l-jinna wa-l-insa illa liya’buduun. Pernahkah kita merasa bahwa kita sudah sedemikian rajin beribadah, tetapi masih banyak doa dan harapan kita yang belum diwujudkan dan dikabulkan oleh Allah?

Tidak kurang sholat kita, siang dan malam, wajib dan sunnah. Belum lagi puasa, sedekah dan serangkaian ibadah ritual lainnya yang sudah kita lakukan. Tetapi pada akhirnya, seringkali sesuatu yang kita harapkan belum terwujud. Dengan kata lain, Allah belum memberi apa yang sedang kita minta. Lantas muncul keresahan selanjutnya; apa setoran ibadah yang kita lakukan selama ini masih kurang? Sementara, di sisi lain kita melihat bahkan orang yang tidak taat beribadah justru mengalami hidup yang mudah, tidak menemui kesulitan dan problematika kehidupan, lancar-lancar saja, seakan-akan hidupnya berlangsung sesuai dengan apa yang ia rencanakan dan ia inginkan.

Muncullah kemudian pertanyaan-pertanyaan, rasa tidak sabar dari dalam diri kita sebagai manusia. Terkadang kita mempertanyakan kembali, seperti apa sebenarnya aturan main yang diciptakan oleh Allah? Seperti apa sebenarnya kebijakan yang ditentukan oleh Allah dalam tatanan kehidupan manusia di muka bumi? Benar adanya, bahwa hidup tidak selalu berlangsung seperti apa yang kita rencanakan dan kita harapkan. Namun, apakah selalu demikian? Lantas dimana fungsi kekhalifahan manusia? Tentu akan muncul serangkaian pertanyaan-pertanyaan lanjutan dari keresahan yang kita alami. Dan tentu sangat wajar jika pertanyaan-pertanyaan serupa muncul dalam benak kita.

Kembali, kita akan mengulas sebuah kata; balasan. Ada banyak istilah yang juga memiliki makna yang sama dengan kata balasan, salah satunya; imbalan. Kata imbalan ini memilki konotasi positif, sementara untuk menggambarkan konotasi negatif, kata balasan bisa kita temui istilah hukuman. Sebenarnya, kata balasan memiliki makna yang netral, ia bisa digunakan untuk menggambarkan konotasi positif maupun negatif.

Kita juga mengetahui bahwa Allah memiliki sifat Maha Bersabar; Ash-Shobuur. Allah adalah Sang Maha Bersabar. Terkadang kita merasa lucu; lho, katanya Al Muntaqim, tapi kok juga Ash Shobuur? Mungkin juga terkadang kita mengalami apa yang dialami oleh seorang Nelayan dari Madura yang sedang melaut seharian namun tak kunjung mendapat ikan. Kita mengernyitkan dahi kita, kemudian menatap langit sambil berkata; lho, katanya Rahman Rahiim? Kok sampai sekarang saya belum mendapat ikan? Padahal sudah sampai tengah laut dan sudah berulang kali melemparkan jaring.

Tapi, sepertinya kita juga tidak perlu mengumpat ketika suatu kali kemudian kita diberi cobaan. Tak perlu juga kita kemudian sesumbar; lho, masalah di laut jangan dibawa-bawa ke darat dong….

Ada sebuah ungkapan; “Badai pasti berlalu”. Benar, badai pasti berlalu. Seperti halnya hari, tidak selalu hujan. Akan ada awan cerah yang datang, angin sejuk yang berhembus. Tetapi jangan salah, berlalunya badai akan terganti dengan badai-badai yang baru. Cerahnya siang hari akan berganti dengan dengan gelapnya malam hari.

Avenger Almighty, Maha Pemberi Balasan. Seperti apa balasan yang disiapkan? Kapan balasan itu tiba? Mekanisme yang bagaimana yang disiapkan oleh Allah untuk membuktikan bahwa Dia adalah Avenger Almighty? Mari duduk melingkar bersama di Majelis Masyarakat Maiyah, mari kita mentadabburi bersama salah satu Asma Allah ini. Mari kita sinau bareng di Kenduri Cinta.

SendTweetShare
Previous Post

Darurat Akal Tidak Sehat

Next Post

Harmoni Alam Membuka Perjalanan 2020

Redaksi Kenduri Cinta

Redaksi Kenduri Cinta

Redaktur Kenduri Cinta

Related Posts

kenduri cinta
Mukadimah

Mukadimah: 25 Tahun Kenduri Cinta

June 10, 2025
25 Tahun Kenduri Cinta: Simbol Cinta yang Bertahan, Berakar dan Bertumbuh
Mukadimah

25 Tahun Kenduri Cinta: Simbol Cinta yang Bertahan, Berakar dan Bertumbuh

June 5, 2025
Mukadimah: Angon Laa Roiba
Mukadimah

Mukadimah: Angon Laa Roiba

May 13, 2025
Kenduri Cinta Edisi 255 Trapsila
Mukadimah

Mukadimah: Trapsila

April 9, 2025
poster kenduri cinta puisi puasa
Mukadimah

Mukadimah: Puisi Puasa

March 12, 2025
Poster kenduri cinta 2025 estafet syukur
Mukadimah

Mukadimah: Estafet Syukur

February 10, 2025

Copyright © 2025 Kenduri Cinta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak

Copyright © 2025 Kenduri Cinta