Mukadimah: RANJAU MIN HAITSU LA YAHTASIB

DARI bibit padi yang unggul, potensi padi akan tumbuh subur lebih besar ketimbang padi dari bibit yang kurang baik. Dari bibit unggul dapat tumbuh pohon padi yang akarnya kuat, batangnya kokoh, buliran padinya lebat dan ketika sudah dipanen dan digiling berasnya dapat menjadi nasi yang lezat. Namun jika dalam perawatan sawah kurang baik, padi bisa tidak tumbuh subur dan kemungkinan berhasil panennya kecil. Sedangkan petani yang handal sekalipun, meski sudah tepat memilih bibit, baik dalam mengolah lahan, tepat dalam memupuk dan mengairi sawah sampai dapat berbuah lebat dan padi mulai menguning, masih ada kemungkinan gagal panen karena serangan hama yang dahsyat atau tiba tiba hujan berhari-hari turun sehingga lahan sawah terendam banjir. Apa mau dikata? Tanaman padi membusuk dan gagal panen. Namun bagi petani kegagalan itu dijadikan pelajaran untuk musim tanam berikutnya.

Tanaman modal, investasi besar-besaran dengan nilai triliunan begitu menggairahkan dunia usaha rintisan digital sejak beberapa tahun silam. Menjamur berbagai bisnis Startup, digadang menjadi unicorn bahkan decacorn yang akan melambungkan kejayaan bangsa. Bisnis transportasi online, pasar online, pendidikan online hingga bisnis pertanian online bermunculan diharapkan mampu menggerakan perekonomian rakyat. Optimisme berlebihan muncul akibat gelontoran dana yang sangat besar. Disayangkan besarnya permodalan malahan melemahkan kehati-hatian dalam menjalankan usaha. Akibatnya saat ini bisnis itu satu persatu bertumbangan. Entah siapa yang salah.

Sementara money games bagaikan rumput liar yang tumbuh subur di celah tetumbuhan bisnis rintisan digital. Sebagian ada yang berkedok platform investasi, sebagian ada yang terang-terangan tampil sebagai judi online. Tidak sedikit orang-orang disekitar kita atau bahkan diantara kita yang tergiur lantas terjebak dalam permainan itu. Ditambah jebakan pinjaman online dengan berbagai kemudahannya yang justru nantinya bakal mempersulit keadaan.

Saat ini artificial intelligence begitu berdaya untuk memprofile pengguna gadget internet. Minat kesukaan setiap penggunanya dapat diarahkan dan dimanjakan dengan kesenangannya. Viral terkenal secara instan yang dialami oleh beberapa content creator akibat satu-dua konten tidak bisa diduga-duga. Tiba-tiba terkenal, banyak endorse dan berlimpah harta. Itu layaknya jackpot bagi penjudi online. Pengguna awam akan tergiur untuk mempertaruhkan segala kontennya demi mendapatkan penghasilan yang tidak diduga-duga. Padahal dibalik itu ada bandar sebagai penyedia layanan dengan segala kelengkapan AI-nya untuk menyedot apapun yang dipertaruhkan pengguna.

Di dunia politik, menjelang pemilu bakal banyak orang-orang yang bertaruh peruntungan mencalonkan diri ikut kontestasi. Bermodalkan kekayaan dan kemampuan yang tidak seberapa, gelap mata mempertaruhkan segala demi mendapatkan kuasa yang tidak nyata. Tim sukses disekitarnya tanpa segan menjilat dan memotivasi dengan mimpi-mimpi suksesi. Bandar sibuk main dibayak kaki, sehingga siapapun yang kalah tidak peduli. Pertarungan perebutan kursi bakal terjadi habis-habisan mati-matian di akar rumput, sementara diatas meja makan para elite bercengkrama berbagi hidangan kue kekuasaan dengan gelak tawa.

Tentu ada pelaku politik yang benar dan bersungguh-sungguh mengaplikasikan idealismenya. Mengusung aspirasi dari konstituen untuk selanjutnya memperjuangkan aspirasi itu melalui legislatif atau eksekutif. Mereka ini harus sangat waspada dalam setiap gerak langkah politiknya. Tidak selamanya lawan menjadi lawan dan kawan menjadi kawan. Bisa saja yang pagi teman sore jadi lawan, yang siang dianggap lawan malamnya jadi teman. Jebakan modal para bohir akan bertebaran di sepanjang jalan suksesi, terselubung tersembunyi, karenanya harus selalu berhati-hati.

Bak lato-lato, benturan-benturan polarisasi multidimensi sedang dimainkan. Tanpa disadari masyarakat turut menikmati benturan-benturan di antara mereka sendiri. Letupan-letupan layaknya bubuk mesiu semakin terakumulasi berpotensi menjadi ledakan sewaktu-waktu. Apalagi sebagian besar dari mereka adalah pengguna media sosial yang algoritmanya bisa dirancang untuk kepentingan para pemodal memanipulasi persepsi publik terhadap berbagai peristiwa. Narasi yang merugikan kepentingan mereka akan diredam, sebaliknya isu-isu yang menguntungkan akan ditanam, dipupuk dan disuburkan di tengah masyarakat.

Ranjau-ranjau tertanam di tempat-tempat yang tidak terduga-duga. Siapa saja yang tidak waspada sangat mungkin menginjaknya. Politisi di sepanjang jalan suksesi, pekerja di lingkungan pekerjaannya, pengusaha di wilayah bisnisnya, pemodal di lahan investasinya. Kenduri Cinta edisi Februari 2023 mengusung judul Ranjau Min Haitsu La Yahtasib, karena ranjau pun tidak bisa kita duga kemunculannya. Sampai jumpa, senantiasa Jagratara, waspada atas segala yang tidak diduga-duga.