Kenduri Cinta
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
Home Esensia

Berdekatankah Kita?

Risma Dika Alvianti by Risma Dika Alvianti
June 23, 2025
in Esensia
Reading Time: 2 mins read
Berdekatankah Kita?

DALAM GEMERLAP DUNIA yang semakin bising, sistem yang merajalela gelap menguasai medan derita. Kian hari semakin tinggi jeruji besi yang memenjarakan akal manusia. Terasa amat jauh realisasi harapan untuk menuju sejahtera dan bahagia. Hari demi hari terhimpit oleh berisiknya isi kepala dan isi negara. Terdengar konyol namun inilah hukum sosial dunia yang berjalan menuju sunyi yang kekal.

Semestinya, kata sejahtera dan bahagia tidak begitu rumit. Cukup jelimet saja kalo orang jawa menyebutnya. Jane ora ngono, tapi kok ruwet men to rek! Begini saja, pernahkan sebelumnya kita menyadari jebakan yang memberi arus kerumitan itu hingga isi kepala sulit mengelolanya? Itulah yang dinamakan kelebihan frekuensi informasi sehingga menjadi distorsi.

Pembeda manusia dengan makhluk lainnya teramat luar biasa, bahkan cukup sempurna. Selain diberi akal, manusia juga memiliki alat indera dan tubuh yang berfungsi sebagaimana mestinya. Tapi setelah semakin dewasa, apakah kita menyadari fungsi tersebut menjadi bijak? Atau malah mengesampingkan Pencipta dalam pembuatannya? Tidak semestinya kepintaran manusia mencoba menentang ruang yang telah Maha Kuasa desain, hingga lahir kesombongan yang menenggelamkan diri menuju jurang kebencian.

Huru-hara sosial menggarisbawahi sejahtera identik dengan ketenangan isi kepala, isi perut dan isi dompet, sedangkan bahagia bersanding dengan kepuasan yang tak terukur nilainya. Tolak ukur yang cukup menggelitik, saya teringat ucapan Mbah Nun yang berkata, “Atas hak preogratif-Mu, ya Allah, selamatkanlah kami dari dunia ini.” Bisa saja kok semua itu terasa mudah untuk digenggam, namun sadarilah kekeringan hatimu yang akhirnya banyak menuntut hak Tuhan yang tak sebanding dengan usaha serta doamu ketika di dunia.

Peristiwa demi peristiwa kita lalui dengan membandingkan derita, muncullah iri yang menegatifkan isi kepala. Begitulah penjara akal manusia tercipta, tanpa disadari terpantik oleh keserakahan dunia hingga tak bisa mengenal siapa kita sebenarnya. Cukup menyedihkan, bukan? ini lah titik kelemahan manusia yang tak disentuh, tak di sirami dan tak di rawat dalam kecerdasan emosional yang disandingi dengan spritualitas, terasa dekat padahal amat jauh.

Kita begitu tau, bahkan menyadari meski hanya semenit. Namun setidaknya beranilah menuju hal yang jarang manusia sentuh hari ini untuk membebaskan diri dari belenggu penderitaan. Inilah penyebab kesulitan manusia dalam menerima dirinya sendiri, hingga tak mampu dalam lingkar sunyi yang Tuhan tawarkan. Keromantisan tak hanya disentuh oleh sesama manusia, tetapi juga makhluk lainnya. Kita perlu kesadaran tinggi untuk menyamankan diri bersama Tuhan dan semesta.

Kelak, kemampuan itu akan datang jika kita konsisten dalam pembelajaran. Frekuensi lainnya akan mengikuti, bahkan mendorong diri untuk terus menebar kemanfaatan sekitar. Bukankah ini keindahan sesungguhnya? Selamat menjadi manusia yang sedang berproses.

SendTweetShare
Previous Post

Intermezzo: Drone Tiba-Tiba Jatuh

Next Post

Jejak Kalijaga, Cak Nun dan Maiyah

Risma Dika Alvianti

Risma Dika Alvianti

Related Posts

Antara Pisyi, Smartphone, dan Akar yang Hilang
Esensia

Antara Pisyi, Smartphone, dan Akar yang Hilang

July 29, 2025
Sore: Bosan, Lelah dan Mati Berkali-kali
Esensia

Sore: Bosan, Lelah dan Mati Berkali-kali

July 28, 2025
Kelas Menengah, Kota, dan Mimpi yang Makin Jauh
Esensia

Kelas Menengah, Kota, dan Mimpi yang Makin Jauh

July 25, 2025
Apa Ada Angin di Jakarta?
Esensia

Apa Ada Angin di Jakarta?

July 24, 2025
Mengembara “Cakrawala Anallah”
Esensia

Mengembara “Cakrawala Anallah”

July 22, 2025
Menanam, Bukan Menuntut Buah
Esensia

Menanam, Bukan Menuntut Buah

July 18, 2025

Copyright © 2025 Kenduri Cinta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak

Copyright © 2025 Kenduri Cinta