Kenduri Cinta
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
Home Esensia

Ritual di Balik Sendal Jepit

Mukhammad Rizal by Mukhammad Rizal
May 30, 2025
in Esensia
Reading Time: 2 mins read
Ritual di Balik Sendal Jepit

Tidak ada azan dari menara, tidak pula suara gamelan dari pendopo. Tapi setiap pagi, seorang ibu menyapu halaman, menyiram pot yang layu, dan menyiapkan teh panas untuk anak-anaknya sebelum berangkat sekolah. Di ujung kakinya, sepasang sendal jepit plastik lusuh, retak, dan sering terbalik. Tapi justru dari sanalah sebuah ritual dimulai.

Banyak hal besar yang lahir dari hal remeh. Tapi kita terlalu sibuk mendefinisikan sakral dari podium dan podium, hingga lupa bahwa ada kesucian yang bersemayam di sela telapak kaki yang basah oleh sisa cucian pagi. Ketika seseorang memakai sendal jepit dan bergegas ke warung demi membeli beras, ia mungkin tidak sadar bahwa ia sedang melakukan laku mulia: menjemput rezeki untuk orang-orang yang ia cintai. Ia tidak sedang menulis khotbah, tapi setiap langkahnya adalah dakwah.

Sendal jepit tidak pernah dipuja. Tidak pernah tampil di foto biodata para tokoh. Tapi ia setia mengantar pemiliknya melintasi panas jalanan, becek pasar, dan bahkan lantai rumah sakit tanpa keluhan. Ia tidak butuh panggung. Ia cukup tahu bahwa dirinya dibutuhkan. Sederhana. Tapi justru karena itulah, ia begitu istimewa. Seperti halnya banyak manusia yang tidak pernah masuk koran, tapi menjadi alasan dunia tidak hancur lebih cepat.

Kita hidup di zaman dimana simbol-simbol spiritual diproduksi secara massal. Tapi seiring itu, makna spiritual itu sendiri mulai menguap. Kita sering mengira bahwa kesucian adalah soal tampilan busana, kutipan, atau gelar. Padahal, bisa jadi spiritualitas justru menetap pada seseorang yang setiap hari mengantar anaknya sekolah, lalu menyambung hidup dengan berjualan gorengan, tanpa merasa layak dipuji.

Di rumah-rumah sederhana, sering ditemukan ketabahan yang tidak ditulis di buku. Di dapur kecil, ditemui kasih sayang yang tidak direkam kamera. Di ruang tamu sempit, ada doa-doa lirih yang mungkin tidak fasih, tapi tulus. Dan semua itu sering terjadi sambil memakai sendal jepit.

Apakah itu bukan ibadah?

Apakah spiritualitas harus selalu berada di tempat sunyi dan berbatu? Sementara pasar, dapur, dan pinggiran kota dianggap terlalu bising untuk menjadi ruang suci? Sendal jepit tidak meminta disucikan. Tapi darinya kita belajar bahwa ibadah tidak selalu membutuhkan alat yang mahal, tempat yang megah, atau pakaian yang anggun.

Kadang, ibadah adalah sebuah langkah kecil: membeli beras untuk orang rumah, mengantarkan sayur ke tetangga, menyeka air mata anak-anak, menahan marah kepada istri yang lelah. Semua itu sunyi, semua itu remeh. Tapi siapa yang tahu? Bisa jadi, Tuhan justru lebih dekat ke kaki-kaki yang dipenuhi debu, daripada tangan-tangan yang terus menunjuk surga.

Di balik sendal jepit, ada ritual-ritual yang tidak tertulis. Ada laku-laku yang tidak dilafalkan, tapi dijalani. Dan mungkin, justru di sanalah Tuhan lebih senang bertamu.

SendTweetShare
Previous Post

Belajar dari Al-Baqarah Ayat 216

Next Post

Mbah Nun dalam Semayam Perjalanan Kami

Mukhammad Rizal

Mukhammad Rizal

Related Posts

Keheningan Negara dan Tolak Ukur Kearifan
Esensia

Keheningan Negara dan Tolak Ukur Kearifan

June 26, 2025
Cerita Ruang Ketiga di Kenduri Cinta
Esensia

Cerita Ruang Ketiga di Kenduri Cinta

June 25, 2025
Jejak Kalijaga, Cak Nun dan Maiyah
Esensia

Jejak Kalijaga, Cak Nun dan Maiyah

June 24, 2025
Berdekatankah Kita?
Esensia

Berdekatankah Kita?

June 23, 2025
Intermezzo: Drone Tiba-Tiba Jatuh
Esensia

Intermezzo: Drone Tiba-Tiba Jatuh

June 22, 2025
Rahim Ibu
Esensia

Rahim Ibu

June 21, 2025

Copyright © 2025 Kenduri Cinta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak

Copyright © 2025 Kenduri Cinta