Playlist lagu klangenan dari John Lenon yang diputar dengan remang-remang seakan-akan jadi backsound dinner Abdul Kopling dan Maman Bandeng. Nasi pecel lele yang dibalut koran keluaran dua hari yang lalu jadi menu makan malam waktu itu. Harga cabe yang melonjak bukan jadi masalah buat mereka berdua, karena itu lebih jadi masalah penjual pecel lele yang parasnya garang tapi lakunya melambai.
Dul Kopling adalah panggilan akrab dari Abdul kopling. Ia mendapat julukan itu karena pekerjaannya sebagai teknisi mobil segala merek. Seperti biasa, kebiasaan aneh Dul Kopling selalu membaca apa saja yang ada di sekitarnya. Kali ini ia membaca bungkus pecel lele yang sudah terkontaminasi sambel tomat yang menyerupai jus tomat rasanya.
Tidak cukup dibaca sendiri, apa yang ia baca sering dijadikan materi obrolan dengan partner makannya. Sementara itu, Man Bandeng masih sibuk dengan korek rusaknya untuk membakar rokok kreteknya. Man bandeng panggilan akrab teman-teman kepada Maman Bandeng. Predikat bandeng bukan karena ia jualan bandeng di pasar, tetapi karena matanya yang mirip bandeng.
Man Bandeng : “Kamu baca apa tah, Dul?”
Dul Kopling : “ini lho kasus perselingkuhan pejabat terjadi lagi.”
Man Bandeng : “Jangankan pejabat, Joko Blewah suaminya Mega Daster juga selingkuh.”
Dul Kopling : “Kalau itu pantaslah, Mbak Mega Daster kan galaknya minta ampun.”
Rohmat Klepon yang baru datang langsung nyamber.
Mat Klepon : “Gak bagus lho ghibahin orang, cuk.”
Dul Kopling : “Kami hanya studi kualitatif tentang perilaku manusia dengan metode focus group disscusion aja, Mat”
Mat Klepon : “Kalau memang benar FGD, apa temuan baru yang kalian dapatkan?”
Man Bandeng : “Bahwa perselingkuhan bisa terjadi kepada siapa saja yang sudah tidak cinta, maka jagalah cinta.”
Dul Kopling : “Tapi peluang perselingkuhan lebih besar mereka yang punya harta, punya tahta dan punya kuasa.”
Mat Klepon : “Kesetiaan lebih sering merupakan pilihan moral daripada perasaan. Ia adalah keputusan yang dibuat berulang kali, bahkan saat hati tak lagi memilihnya.”
Dul Kopling : ”Lalu bagaimana agar tidak ada perselingkuhan atau pelanggaran moral lainnya?”
Mat Klepon : ”Kita tidak bisa memastikan partner kita tidak selingkuh, tapi kita bisa memastikan diri untuk tetap berdiri pada kesetiaan. Kesetiaan juga tidak melulu tentang pasangan. Kesetiaan bisa berlaku pada hubungan hamba dengan Tuhan. Warga dengan negara, anak dengan orang tua, dan hubungan beserta komitmen lainnya. Kesetiaan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berkelas. Karena kesetiaan adalah bentuk turunan dari sabar dan syukur yang bekerja sama terus menerus.”
Man Bandeng : ”Mat, saya sempat mau murtad dari Machunian ke Madridista. Tapi ternyata Madrid sekarang sama bapuknya. Akhirnya saya tetap memilih MU sebagai club favorit saya hingga hari ini.”
Dul Kopling : ”Dasar hamba amatiran, itu kesetiaan bukan berdasar pilihan moral, beda kasus, cuk.”
Mat Klepon : ”Coba bayangkan semua orang berdiri pada kesetiaan! Memegang komitmen sosial, sabar sekaligus syukur dengan perannya masing-masing. Tidak ada perselingkuhan wakil rakyat dengan rakyatnya,…”
“Imagine all the people livin’ life in peace,” tiba-tiba playlist lagu Imagine mengganggu obrolan mereka. Seakan John Lennon ingin ikut nimbrung diskusi dengan mereka bertiga. Dul Kopling, selaku operator playlist, justru membesarkan volumenya. Musik yang awalnya hanya sebagai background music berubah menjadi foreground music, dan mereka bertiga malah koor.