Kenduri Cinta
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak
No Result
View All Result
Home Esensia

Belajar dari Al-Baqarah Ayat 216

Bram Kameswara by Bram Kameswara
May 29, 2025
in Esensia
Reading Time: 2 mins read
Belajar dari Al-Baqarah Ayat 216

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh, Ayat 216)

Ayat ini sangat relate dengan kehidupan kita. Dulu, saat saya masih SMP, paman saya selalu mendengarkan puisi dan ceramah Emha Ainun Nadjib dimana saat itu masih menggunakan kaset pita rekaman bajakan dan hanya bisa dibeli di Pasar Gembong (Loak) Surabaya.

Kalau tidak salah ingat, cerita tentang kucing merah, kucing kuning, dan kucing hijau yang menggambarkan kondisi politik saat itu. Dan saya membencinya karena tidak tahu maksudnya.

Seiring berjalannya waktu, saya akhirnya hijrah ke Jakarta, kota yang sejak SD saya benci: panas, bising, dan jauh kemana-mana, tak seperti Surabaya. Namun, tanpa susah payah mencari kerja, Allah justru menuntun saya bekerja di hotel paling mewah di Mega Kuningan.

Setelah kepergian mama saya, saya teringat saat beliau pernah mengajak ayah saya jalan-jalan ke Taman Ismail Marzuki, ingin sekali melihat Emha Ainun Nadjib. Namun, perjalanan yang jauh hingga larut malam membuat impian itu tak pernah terwujud. Saat itu, saya bahkan belum tahu serta mengenal siapa Cak Nun dan Mbak Novia. Tetapi, sekali lagi Allah menuntun langkah saya untuk bergabung menjadi penggiat Kenduri Cinta dan tentu saja lebih mengenal Cak Nun.

Sekarang saya tinggal di Serang, Banten, kota yang tidak pernah saya ingin tinggali karena banyak pengalaman pahit yang tidak mengenakkan bagi keluarga saya. Tapi saya tidak bisa menghindar. Saya membangun kembali kehidupan awal saya di sini. Berpasrah dan belajar menyesuaikan diri meski tak tertarik dengan kebiasaan sekitar. Hingga Allah bermain dengan saya dengan menjodohkan saya dengan orang Bogor, dimana salah satu daerah saya hindari untuk menikah.

Banyak hal seperti ini dalam hidup saya. Jika direnungkan, semuanya terkait dengan pesan dalam surat Al-Baqarah ayat 216: jangan pernah membenci sesuatu, karena seringkali kita didekatkan pada hal yang kita paling tidak suka. Mungkin itulah cara Allah mencintai kita—dengan menguji kesabaran. Lewat cobaan itu, jika kita mampu bersabar dan melewatinya, hidup justru akan menjadi lebih baik.

Bukan hanya itu, saya terus memperhatikan dan mempelajari takdir-takdir Allah yang terjadi setiap hari, hingga terbentuk pola yang berulang. Terima kasih Kenduri Cinta, yang tiap bulan memberi saya ruang untuk menyalurkan kebahagiaan, berkumpul, dan mengenal teman serta karakter baru dalam hidup.

SendTweetShare
Previous Post

Cakue Keyakinan

Next Post

Ritual di Balik Sendal Jepit

Bram Kameswara

Bram Kameswara

Related Posts

Keheningan Negara dan Tolak Ukur Kearifan
Esensia

Keheningan Negara dan Tolak Ukur Kearifan

June 26, 2025
Cerita Ruang Ketiga di Kenduri Cinta
Esensia

Cerita Ruang Ketiga di Kenduri Cinta

June 25, 2025
Jejak Kalijaga, Cak Nun dan Maiyah
Esensia

Jejak Kalijaga, Cak Nun dan Maiyah

June 24, 2025
Berdekatankah Kita?
Esensia

Berdekatankah Kita?

June 23, 2025
Intermezzo: Drone Tiba-Tiba Jatuh
Esensia

Intermezzo: Drone Tiba-Tiba Jatuh

June 22, 2025
Rahim Ibu
Esensia

Rahim Ibu

June 21, 2025

Copyright © 2025 Kenduri Cinta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Mukadimah
  • Reportase
  • Esensia
  • Sumur
  • Video
  • Karya
  • Kontak

Copyright © 2025 Kenduri Cinta