Tajdiidu-n-niyyaah Penggiat Kenduri Cinta

Paska pertemuan para penggiat Maiyah Nusantara di Baturraden, Purwokerto akhir tahun lalu, beberapa simpul-simpul Maiyah Nusantara mulai bergerak untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan internal di setiap simpulnya masing-masing. Tidak terkecuali Kenduri Cinta sebagai salah satu simpul Maiyah Nusantara yang berada di Jakarta, juga menggagas sebuah pertemuan yang tidak lain bertujuan untuk merekatkan kembali tali silaturahmi antar penggiat, sekaligus digunakan sebagai ajang penguatan program-program.

Curug Cilember kemudian disepakati sebagai lokasi diadakannya pertemuan ini. Lokasi yang berada 21 km dari kota Bogor ini sangat mendukung untuk pelaksanaan pertemuan ini. Berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, Curug Cilember menyajikan suasana alam yang menyegarkan. Suhu dingin pegunungan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang mengunjungi lokasi ini, juga tentu saja air terjun yang sangat deras tepat berada didepan penginapan yang digunakan untuk pertemuan menjadi pemandangan tersendiri.

Penggiat Kenduri Cinta yang notabene adalah teman-teman yang aktif dalam berpartisipasi Kenduri Cinta pada setiap bulannya dan juga yang hadir dalam forum diskusi Reboan setiap minggunya. Pertemuan di Cilember ini juga merupakan suatu rangkaian dari agenda yang sudah disusun sebelumnya, mulai dari Musyawarah Lengkap (Musleng) yang diadakan bulan April 2014 lalu, kemudian Rapat Kerja (Raker) pada bulan Oktober 2014, dilanjutkan dengan pertemuan penggiat Maiyah Nusantara di Baturraden di bulan Desember 2014.

Dengan menggunakan berbagai moda transportasi, penggiat Kenduri Cinta menuju lokasi pertemuan ada yang menggunakan mobil, sebagian lainnya menggunakan sepeda motor, ada juga menggunakan angkutan umum untuk tiba di lokasi. Meskipun rute yang dilewati menuju lokasi sempat terhalang kemacetan rutin setiap akhir pekan, ditambah akses ke penginapan perlu jalan kaki sekitar 30 menit dengan jalan mendaki melalui hutan lindung, alhamdulillah teman-teman penggiat Kenduri Cinta sebagian besar sudah tiba di lokasi pada Sabtu (31/1) sore sebelum Magrib.

Agus Susanto sebagai penanggung jawab agenda pertemuan ini menyusun acara sedemikian rupa dengan seakrab mungkin. Semua teman-teman yang datang sengaja dibawa kepada suasana yang menyenangkan. Semuanya dipersiapkan bersama-sama, dinikmati bersama-sama. Meskipun demikian, dalam pertemuan ini tetap diisi satu sesi diskusi untuk membahas beberapa program kerja Kenduri Cinta selama satu tahun ke depan. Pada Sabtu malam, semua peserta berkumpul di ruang tamu penginapan, setiap orang dipersilahkan mengutarakan beberapa masukan dan usulan untuk Komunitas Kenduri Cinta. Diskusi malam hari itu berlangsung menarik, berbagai pandangan dilontarkan demi semakin baiknya penguatan internal Kenduri Cinta. Sajian jagung bakar dan minuman hangat kopi dan teh menemani jalannya diskusi malam itu tanpa terasa mengantarkan semua menuju dini hari.

Pada hari Ahad pagi setelah sarapan disajikan, semua peserta dipersilakan untuk menikmati suasana alam Curug Cilember. Menjelang siang, semua kembali berkumpul di villa untuk sekedar ngobrol-ngobrol ringan namun berisi untuk melengkapi hasil diskusi malam sebelumnya.

Hujan sempat turun cukup deras hingga menjelang siang, sehingga teman-teman penggiat Komunitas Kenduri Cinta memutuskan untuk menunda sebentar untuk pulang menunggu hujan reda. Sekitar pukul 2 siang, semua bersepakat untuk pulang kembali ke Jakarta. Harapan dari pertemuan ini, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk semakin mempererat tali silaturrahmi antar penggiat, sehingga di kemudian hari Komunitas Kenduri Cinta ini bukan hanya sebagai ajang cangkrukan bagi para penggiatnya, melainkan menjadi sebuah rumah dari sebuah keluarga yang memiliki hubungan erat satu sama lain.

[Teks: Fahmi Agustian]