Tagged sepakbola

Juara Tidak Harus Meraih Piala

Keindahan suasana para pendengar menyimak dengan seksama jalannya sebuah pertandingan dari radio saat itu, bagaimana mereka membangun imajinasi mereka, membayangkan gambaran pertandingan yang sedang berlangsung, hanya melalui suara yang diperdengarkan melalui siaran RRI di radio. Tentu saja imajinasi setiap orang yang sedang menyimak akan berbeda-beda. Bagaimana mereka membayangkan seorang Diego Maradona yang secara visual mungkin hanya sekelabatan saja mereka lihat melalui surat kabar. Saat itu, televisi adalah barang mewah yang tidak semua orang mampu memilikinya. Radio menjadi sebuah media masyarakat kelas bawah untuk menikmati siaran langsung sepakbola.

SEPAKBOLA CINTA

Sepakbola menjadi wajah desa kita. Kalau sepakbolanya hidup, desa itu moncer dan bersinar, tetapi kalau sepakbolanya mati banyak desa menjadi suram. Seperti pesan Nabi Muhammad SAW: agar para orang tua mengajari anak-anaknya memanah, menunggung kuda dan berenang. Bisa saja dimaknai agar anak-anak dilatih untuk titis dalam membidik, bergerak cepat dan punya keseimbangan.

Mukadimah: SEPAKBOLA CINTA

Seperti (memang) sedang diperjalankan, bahwa tidak ada apapun cita-cita maupun laku amal perbuatan manusia yang terbebas dari skenario campur tangan Kehendak Tuhan, yang Ia pancarkan dengan berbagai cara maupun formula.

Maka demikianlah halnya kesejatian makna dari percikan pemikiran Cak Nun sebagaimana dikutip di atas, itu telah meniscayakan entitas nilai dan fakta empiris pada lingkaran Maiyah Dusun AMBENGAN, benar adanya bahwa anak-anak adalah kitab berjalan yang mengajarkan hakikat nilai Cinta; keberanian, kerjasama, keteguhan, dan keputusan itu.