Tagged Dari Redaksi

Indonesia Kecil Itu Masih Ada

Indonesia yang sejati itu masih ada, setidaknya masih ada di Kenduri Cinta. Ditengah suasana masyarakat yang dipenuhi ambisi kemerdekaan sebagai pelampiasan kebebasan dan berebut kekuasaan, Kenduri Cinta sebagai bagian dari Maiyah justru memaknai kemerdekaan sebagai pemahaman mengenai batas untuk menciptakan keseimbangan. Dengan mudah kita memaknai tontonan polah tingkah pembesar-pembesar negara dengan segala manufer dan atraksi politik mereka.

Tak Sekadar Menyebar dan Menanam, Tetapi Juga Merawat Kebaikan

Menanam kebaikan bukan saja soal menyebar benih kebaikan. Benih yang baik jika tumbuh di atas lahan yang gersang pastinya ketika menjadi tunas dan tubuhnya akan kurang optimal. Itu masih lumayan, jikalau benih yang baik diletakan di tempat penuh mikroba pembusuk, yang terjadi benih itu tak kunjung tunas, bahkan sangat mungkin membusuk jadinya. Menyuburkan lahan yang siap menerima benih yang baik, itu juga wujud menanam kebaikan. Merawat tunas dari benih yang mulai tumbuh adalah proses dari menanam kebaikan. Melindungi tanaman dari hama perusak dan tumbuhnya tanaman pengganggu merupakan kesinambungan dari bentuk menanam kebaikan. Pun ketika bebuahan yang baik itu dihasilkan dari tumbuhan yang baik. Apakah dengan hanya menimbun bebuahan itu di gudang juga wujud menanam kebaikan? Tentu itu tidak baik.

Sebuah Postimisme

Coba bandingkan dengan sistem politik negara yang ada saat ini. Taman Demokrasi yang megah dan mewah tidak dibangun dari tumbuhan demokrasi yang tumbuh alami dari benih kedaulatan rakyat. Demokrasi tidak kokoh mengakar pada lahan subur keadilan sosial, tapi sekedar menancap sekenanya diatas pot-pot portable partai politik. Elite politik dengan lobi-lobi kekuasaan dapat saja mencabut, menancap, menggeser, memangkas dan bahkan membuang tanaman yang tumbuh dalam pot-pot milik mereka.

Membenahi Mental Kita

Secara filosofis, urutan Sandang-Pangan-Papan ini sudah benar, jangan sampai kita salah menata urutan-urutannya. Bahkan dalam kondisi ketika 3 hal itu sudah terpenuhi pun, jangan sampai pijakan kita terhadap 3 hal itu menjadi salah. Secara urut-urutan, Sandang (Pakaian) adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Hubungannya dalah dengan martabat diri sendiri. Tak mungkin kita telanjang ketika kita keluar rumah, meskipun hanya sekadar untuk membuka pagar rumah kita. Meskipun kita adalah orang yang sangat kaya, bukan berarti kita bebas melakukan apa saja ketika keluar dari rumah kita. Persoalan Sandang bukan hanya persoalan pakaian secara fisik, namun bagaimana cara kita menutupi martabat kita dengan perilaku kita sehari-hari, itu juga merupakan kebutuhan Sandang kita.

Semangat Baru di Hari Pertama Sekolah

Sekolah sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat, sebuah lembaga pendidikan yang orang tua menyekolahkan anak-anak mereka dengan harapan agar mendapat pendidikan yang layak. Berbagai jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi sudah disediakan oleh pemerintah. Lembaga pendidikan swasta juga banyak berdiri di tengah-tengah kita. Singkatnya, ada banyak pilihan lembaga pendidikan bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Negara di Lapangan Hijau

Tim Nasional U-19 Indonesia sedang bertanding dalam turnamen AFF U-19 yang tahun ini kita kembali menjadi tuan rumah. Gelora Delta Sidoarjo pada tahun 2014 menjadi saksi bersejarah bagaimana Evan Dimas memimpin anak-anak muda U-19 dibawah asuhan Coach Indra Sjafri meraih gelar juara. Tahun ini, dengan susunan pemain yang tentu berbeda dari 4 tahun yang lalu, Coach Indra Sjafri kembali didapuk untuk membimbing anak-anak muda U-19. Sejauh ini, kita diperlihatkan penampilan yang apik dari anak-anak muda U-19 ini. 4 kemenangan beruntun telah diraih. Laos, Singapura, Filipina dan Vietnam berhasil dikalahkan. 12 poin telah dikemas Garuda Muda, sekaligus memastikan satu tempat di babak semifinal.

Yang Bermain Bola Bukan Hanya Kita

Begitu mudahnya Tuhan memperhinakan manusia, andai saja Dia menghendaki. Piala Dunia 2018 ini merupakan sebuah amsal yang sangat nyata. Pemain-pemain bertalenta seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Andres Iniesta, Thomas Muller, Mohammed Salah dan banyak lagi pemain-pemain terbaik era ini yang harus merasakan betapa sakitnya sebuah kegagalan. Mereka adalah pemain yang bermain di negara-negara dengan tradisi sepakbola yang baik, bahkan mereka juga bermain di liga terbaik saat ini, nyatanya tak mampu memuaskan hasrat para pendukungnya.

Piala Pilkada

Ada kesamaan antara piala dunia yang sedang terjadi dengan pilkada serentak yang akan dilaksanakan di berbagai daerah pada Rabu 27 Juni 2018 mendatang, untuk memilih Gubernur, Bupati, dan atau Walikota. Bedanya juga banyak. Rangkaian kampanye dan debat layaknya tim kesebelasan menyusun serangan dan pertahan dari serangan lawan. Tapi yang diharapkan para kandidat adalah dukungan suara supaya para pemilih dapat memasukan gol-gol pilihan pada gawang suaranya. Segala macam strategi telah juga diterapkan. Pilkada serentak kali ini benar-benar menyita perhatian masyarkaat Indonesia secara luas. Tak heran jika akhirnya para petinggi partai pun “turun gunung” ke daerah-daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada hari rabu nanti.

Setelah Mudik, Kita Kembali Berpuasa

Berduyun-duyun orang keluar dari Ibukota Jakarta dan Kota-kota besar lainnya menjelang hari Lebaran. Menggunakan berbagai moda transportasi baik darat, laut, atau udara menuju kampung halaman. Bagi yang menggunakan kendaraan umum, tiket perjalanan sudah di pesan jauh-jauh hari. Sedangkan yang menggunakan kendaraan pribadi, kemungkinan terjebak macet selalu menghantui. Begitu juga setelah hari Lebaran, mulai berduyun-duyun orang balik ke Kota tempat mereka menjalankan aktivitas hidup sehari-hari.

Setapak Paska 18 Tahun Kenduri Cinta

Nampak tidak ada yang berlebihan pada Kenduri Cinta 8 Juni 2018. Seperti biasa tenda, sound system, karpet-terpal, dan panggung ditata sederhana. Wirid Wabal sebagai pembukaan forum dimulai setelah usai waktu shalat Tarawih. Dilanjutkan penampilan Hadrah dan diskusi sesi awal yang melibatkan penggiat untuk berbagi pengalaman menjalankan tugas dan pernak-pernik peran mengelola forum. Semua pegiat adalah volunteer yang mensedekahkan waktu, pikiran, dan tenaga di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari. Forum diskusi berlanjut, Jamaah yang memadati pelataran Plaza Taman Ismail Marzuki semakin larut  dalam kebersamaan. Kehadiran Cak Nun beserta Ibu Novia Kolopaking di tengah acara semakin menambah kegembiraan yang sedang berlangsung.