Tagged 18TahunKC

Mengenal Kenduri Cinta Lebih Dalam

Kenduri Cinta merupakan jembatan bagi masyarakat yang rata-rata masih sederhana dalam ibadah dan pemahamannya terhadap ibadah mahdlhah. Di Kenduri Cinta, banyak diajarkan tentang ibadah muamalah. Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah bisa juga dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada sesama manusia, Hablu Minannas. Diantaranya seperti senantiasa menjalin silaturahmi dengan keluarga, teman, rekan kerja, dan bahkan dengan orang asing yang baru kita kenal.

Perjalanan Cinta dan Kesetiaan

Maiyahan. Ya, itulah istilah yang kemudian semakin akrab saya dengar tentang Kenduri Cinta ini. Kemudian saya mengetahui, bahwa ada forum sejenis di tempat lain, bahkan lebih tua usianya dari Kenduri Cinta. Sebelum Kenduri Cinta lahir, ada PadhangmBulan yang merupakan embrio dari Maiyahan di Indonesia. PadhangmBulan sendiri dilaksanakan di Menturo, Jombang sejak awal era 90-an. Di Yogyakarta, hadir Mocopat Syafaat di pertengahan ’99. Kemudian selang beberapa waktu kemudian, Gambang Syafaat lahir di Semarang. Kenduri Cinta sendiri, lahir pada pertengahan 2000. Dan sekarang, ada lebih dari 50 forum Maiyahan serupa di berbagai daerah. Kami menyebutnya Simpul Maiyah.

Kardus-Kardus Kencleng

Tidak mungkin kami meneruskan keliling apabila sholawat berlangsung atau Mbah Nun sedang berbicara, 2 hal itu yang mampu menghentikan langkah kami, sementara kami sudah terjebak di tengah-tengah jamaah. Pilihannya hanya satu, nyempil duduk bersama jamaah, hingga kemudian grup musik kembali memainkan lagu, dan kami pun kembali melanjutkan berjalan berkeliling menarik kencleng. Dan apesnya lagi, terkadang kami dikira tukang kebersihan, sampah dimasukkan dengan tenang kedalam kardus yang kami putarkan. Hahaha… Nyenengke tenan. Dan yang paling nikmat ketika menginjak puntung rokok. Kok bisa? Karena ketika bertugas kami tidak menggunakan alas kaki, nyeker. Karena bila menggunakan sandal maupun sepatu, itu tidak sopan menurut kami.

Mukadimah: FASTABIQUL HAIBAT

Keinginan supaya dinilai hebat sering kali menjadi beban. Padahal, asalkan konsisten yang dilakukan benar dan dijalankan sebaik mungkin, pengakuan kehebatan bakal menjadi efek dari yang diusahakan. Justru manakala pengakuan kehebatan dijadikan tujuan perbuatan, ketika yang dilakukan tidak mendapat tanggapan positif dari orang lain akan muncul kekecewaan. Alih-alih meneruskan kebaikan yang sudah jalan, bisa jadi berhenti dan enggan untuk melanjutkan.

Reboan, Dapurnya Kenduri Cinta

Bagaimana Kenduri Cinta mampu memproses manusia-manusia yang begitu istiqomah untuk mengelola forum ini? Adalah forum Reboan, media sosial yang nyata untuk bercengkrama satu sama lain, bertatap muka, saling sambung silaturahmi satu dengan yang lainnya. Dari forum inilah terbangun ikatan kekerabatan yang semakin kuat, ikatan persaudaraan tanpa hubungan darah, yang benar-benar menjadi paseduluran tanpa tepi.

Media Sosial Itu Bernama Reboan

Sebuah forum yang tanpa perlu ada tetek-bengek regulasi yang ribet. Sebuah forum yang sangat terbuka dan bisa dihadiri oleh siapa saja. Sebuah forum yang tidak selalu membahas perihal teknis Kenduri Cinta dan isu-isu faktual saja, tetapi forum yang bergerak sangat bebas dan cair, yang memungkinkan bagi setiap orang yang datang untuk bercerita apa pun. Iya apa pun saja. Dan saking cairnya, tidak jarang ada yang datang cuma untuk ngerokok, minum kopi, makan jajan, dan tidur. Dan itu sangat diterima di forum Reboan.

Lokomotif Harus Aktif

Dipertengahan tahun 2016 lalu, seorang teman yang kala itu saya panggil Kang Ustad membelikan sebuah mini router agar saya bisa mengakses kembali dunia maya yang beberapa saat ditinggalkan. Saya pun mencoba mengakses internet dan waktu itu awalnya memilih media youtube untuk mencoba mencari lagu-lagu yang saya senangi, namun mata tertarik kepada judul dari salah satu video yang ada berjudul “Sinau Bareng Cak Nun”.

Merayakan Kenduri Cinta Yang Sedang Pubertas Di Usia 18 Tahun

Saya mengenal Cak Nun sekitar tahun 2015 ketika membuka kanal youtube, disanlah saya bereksplorasi mencari kajian-kajian perihal Islam, Budaya, Seni dan Sastra. Entah mengapa pencariaan saat itu menggiring ke video-video Cak Nun, mungkin Allah sudah menyusun skenario dengan apik bahwa saya harus mengenal Cak Nun lebih dalam menyelami pikiran-pikiran yang ajaibnya lewat kata-kata penuh cinta melalui kanal youtube.

Batas Kehebatan

Dan seperti inilah forum Maiyahan berlangsung di mana pun saja. Simpul Maiyah yang tersebar di seluruh daerah, menyelenggarakan keberlangsungan forum masing-masing secara swadaya, mandiri, tidak bergantung pada sosok, kesetiaan dan semangat menyebarkan nilai-nilai Maiyah terus terjaga. Tak ada komando, karena memang tidak ada struktur organisasi yang saklek di Maiyah. Namun demikian bukan berarti tidak tersambung antara satu dengan yang lainnya, justru dengan pola organisme yang tumbuh secara alami, satu sama lain saling terikat. Ikatan yang mengikat adalah hubungan persaudaraan yang tulus dan ikhlas, sehingga setiap langkah yang diambil tidak serampangan, saling mengingatkan, saling menguatkan satu dengan yang lainnya.

Logo 18 Tahun Kenduri Cinta

Dalam rangka menambah kegembiraan bersyukur atas perjalanan 18 tahun, kami merilis Logo resmi 18 tahun Kenduri Cinta. Dengan tema dasar 5 garis yang mengalir ibarat aliran sungai, Kenduri Cinta sejak awal kelahirannya mengalirkan kejernihan berpikir. 5 garis merupakan refleksi 5 pilar rukun Islam, Kenduri Cinta selalu berupaya menjadi Rahmatan lil ‘alamiin, menjadi sebuah forum yang egaliter, menerima siapa pun saja yang datang, dan tak sekalipun menolak kehadiran seseorang untuk duduk melingkar, sinau bareng di Plaza Taman Ismail Marzuki.