Siapkan Self Receiver untuk Lailatul-Qadar (I)

JABURAN SERI KE-II EDISI KEENAM

KAUM MUSLIMIN yang berpuasa berada di keindahan hari-hari di mana cahaya Lailatul-Qadar mungkin menaburi ubun-ubun mereka.

Malam Qadar senantiasa menjadi tumpuan harapan setiap muslim. Harapan apa? Mungkin, harapan-harapan untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Mungkin harapan untuk memperoleh pahala. Mungkin, kemesraan khusus dengan Sang  Khaliq. Atau mungkin harapan yang lebih sederhana: rezeki, dunia, kekayaan, sukses hidup, jodoh, terbayarnya utang, terbebaskannya dari kesulitan yang panjang dan bertele-tele, atau apa pun. Lailatul-Qadar merangsang rasa penasaran abadi. Tapi sekaligus ia sangat misterius. Sangat jarang terdengar bahwa seseorang di antara kita melaporkan ke saudara-saudaranya bahwa ia telah dimurahi Allah mendapatkan himah Lailatul-Qadar.

Mungkin ada yang pernah merasa begitu, tapi tidak benar-benar yakin karena Lailatul-Qadar memang tidak merupakan informasi yang formulanya jelas. Apalagi, formula yang dimaksudkan manusia biasanya adalah berdasarkan bentuk-bentuk fisik atau sosial sebagaimana mereka pahami sehari-hari.

Namun, di tengah misteri dan kekaburan paham kita tentang Lailatul-Qadar, tetap saja kita akan setia menyongsongnya, menghayatinya, membayangkannya, dan merindukannya.