Puasa Tattaqun

Jaburan edisi keduabelas

UJUNGNYA ORANG berpuasa, atau targetnya, atau produknya orang yang berpuasa, atau orang yang melakukan suatu sistem suatu strategi batin suatu cara untuk menggelola sesuatu yang disebut puasa, itu ujungnya adalah taqwa. Ujungnya adalah anda yang berpuasa menjadi, memiliki, keadaan taqwa. Anda adalah manusia yang berkeadaan taqwa, yang berkondisi taqwa, tapi la’alakum, artinya la’alakum itu mudah-mudahan engkau menjadi bertaqwa.

‘Mudah-mudahan’ inilah kehidupan, ‘mudah-mudahan’ inilah yang menjadi tugas manusia, tetapi terus dibimbing oleh Tuhan sehingga engkau sendirilah yang membuat dirimu nanti akan bertaqwa atau tidak, salah satu caranya adalah dengan metode puasa. La’alakum tattaqun, dengan puasa kita punya harapan dan kans untuk menjadi berkeadaan taqwa. Taqwa ini tingkat tinggi, dibawah taqwa ada level namanya akhlaq atau moral, dibawah akhlaq ada level namanya hukum atau fiqih. Untuk tidak mencuri ayam atau untuk tidak membunuh orang kan tidak harus membaca pasal-pasal hukum dulu, cukup dengan nurani anda dan kesadaran anda. Sepanjang anda punya moral dan anda punya nurani, maka anda bisa tidak memerlukan hukum untuk tidak berbuat buruk, maka hukum itu hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sebenarnya agak kurang bernurani dan kurang bermoral. Taqwa itu tertinggi kalau orang sudah bertaqwa mustahil dia melanggar hukum, kalau orang sudah bertaqwa mustahil dia menyakiti orang lain atau merugikan siapa saja didalam kehidupan.