Puasa adalah Ilmu Dosis

PUASA RAMADHAN itu kan pembelajaran, juga dzikir. Pembelajaran itu artinya kita mencoba merekapitulasi kembali disain nilai puasa itu apa sebenarnya dalam hidup. Atau laboratorium, kita berlatih kembali untuk berpuasa supaya di dalam aplikasi kehidupan kita yang bermacam-macam kita tetap setia kepada prinsip puasa.

Kalau dalam ilmu kedokteran, itu namanya dosis. Orang menentukan dosis itu berdasarkan batas kesehatan. Overdosis menjadi tidak sehat, underdosis menjadi tidak sehat. Dan untuk menentukan batas dosis itu, namanya Puasa.

Rasulullah itu hanya makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Jangan dipikir itu ilmu tentang makan, itu juga ilmu tentang puasa. Jangan dipikir ilmu tentang cahaya itu hanya ilmu tentang cahaya. Ilmu tentang cahaya adalah ilmu tentang kegelapan. Ilmu tentang kegelapan adalah ilmu tentang cahaya. Karena anda tidak mungkin memahami cahaya tanpa memahami kegelapan dan sebaliknya tidak mungkin anda memahami kegelapan tanpa memahami cahaya.

Maka Rasulullah hanya makan ketika lapar, itu dia mempuasakan ilmunya mengenai kesehatan, sehingga dia menahan diri untuk tidak makan kalau tidak benar-benar pada detik yang pas ketika dia membutuhkan makan secara medis. Dan begitu frekuensi atau jumlah makanan mulai punya potensi tidak terlalu positif terhadap badan, maka Rasulullah mempuasainya lagi dengan berhenti sebelum kenyang. Itu ilmu Puasa bukan hanya ilmu makan. Jadi ilmu kesehatan itu juga ilmu puasa.