Pengantar Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta ke-8 Tahun 2016

Kita sudah terlanjur bersama, terlanjur dapat Maiyah, terlanjur dapat cara, sudut, jarak dan intensitas pandangnya orang-orang Maiyah terhadap kehidupan dunia ini, terlanjur mengaku sebagai orang Maiyah. Karena itu setiap waktu, pada saat sendiri maupun bersama-sama dan dimanapun saja berada, kita berusaha mengingat Allah SWT dan menjadi makmumnya Rasulullah SAW. Secara konkrit, kita melakukan pembenahan jasmani dan rohani, hardware dan software, niat dan perbuatan kita secara benar, secara baik serta indah, kita membenahinya supaya tidak dipermainkan oleh kehidupan dunia. Kita bersama-sama berusaha memantaskan diri dihadapan Allah SWT dengan berusaha mengikuti akhlak Rasulullah SAW sehingga kita layak untuk menjadi pemain dalam kehidupan dunia ini.

Sebagai sebuah hadiah diantara tidak terhingga CintaNya Allah SWT dan Rasulullah SAW kepada kita, Maiyah diantarkan kepada kita melalui Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) untuk kita agar bersama-sama saling merawat kebersamaan ini, saling belajar dan saling mencintai didalam kebersamaan cinta segita Allah SWT, Rasulullah SAW dan kita sesama makhluk ciptaan-Nya. Kita sudah terlanjur bersama-sama melingkar pada simpul-simpul Maiyah yang sudah dan akan terus tumbuh dan bermunculan di seantero penjuru dunia secara alami.

Sebagai satu diantara simpul-simpul Maiyah, Komunitas Maiyah Kenduri Cinta sejak awal keberadaannya di tahun 2000, bagaikan oase di tengah gurun bagi masyarakat ibukota. Forum Kenduri Cinta menawarkan konsep silaturahmi yang cair, sehingga forum ini tidak memiliki poros penonton dan tontonan dan juga bukan wadah untuk menunjukkan kekuatan salah satu golongan. Tidak ada kepentingan pribadi di dalam forum ini. Tidak ada keinginan muluk-muluk dari organisme ini, hanya ingin bersama-sama secara rendah hati mencari apa yang baik, tanpa embel-embel siapa dan kepentingan-kepentingan lainnya. Karena itu forum ini terus ada selama 16 tahun tanpa ada keuntungan materi apapun, terkecuali hanya cinta kita kepada segitiga Allah, Muhammad, dan manusia. Sifat forum yang terbuka, egaliter, dan cair menjadikan komunitas ini dapat dimasuki oleh siapa saja, lintas profesi, intelektual, akademisi, pelestari budaya, mahasiswa, aktifis, politisi, pedagang, pekerja maupun yang masih mencari kerja dan siapa saja dapat masuk dalam forum bulanan yang rutin diselenggarakan setiap hari Jumat minggu kedua. Setelah sebelum tahun 2000 berpindah-pindah tempat, berkeliling disudut-sudut perkampungan di ibukota, akhirnya Maiyah bulanan Kenduri Cinta hingga saat ini rutin diselenggarakan di Plaza Taman Ismail Marzuki, Cikini-Jakarta Pusat.

Semangat paseduluran, kegembiraan untuk saling berbagi dan kebersediaan untuk bersama-sama mencari apa yang benar bukan siapa yang benar menjadikan forum ini menjadi majelis ilmu dan forum terbuka yang setiap diselenggarakannya menarik untuk diikuti dan dapat berlangsung hingga menjelang subuh. Curahan ilmu dan kegembiraan selama berlangsungnya acara menjadi bekal bagi siapa saja yang hadir dan bersifat aplikatif diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Adalah penggiat Kenduri Cinta, sebagian dari peserta forum yang bersedia sedekah waktu, mencurahkan tenaga dan pikiran untuk lebih intensif bertemu sesama jamaah guna mempersiapkan teknis penyelenggaraan forum bulanan; mendokumentasikan dan penguatan literasi; membahas dan mendiskusikan materi yang hendak disajikan pada forum bulanan berikutnya; atau sekedar melepas kerinduan sesama jamaah Maiyah. Rutin melingkar di Teras Galeri Cipta 2 Taman Ismail Marzuki Jakarta, setiap minggu pada hari Rabu dalam forum Reboan, menjadi meeting point para penggiat KC dan siapapun saja Jamaah Maiyah yang bersedia hadir. Penggiat KC pada dasarnya sama saja dengan Jamaah Maiyah lainnya, perbedaannya hanya sebatas kesanggupan pribadi untuk berbagi kegembiraan dalam menjalankan tugas-tugas dan bersedia untuk berkoordinasi dengan sesama penggiat baik di KC maupun penggiat diseluruh simpul Maiyah, sebagai pelayan bagi jamaah Maiyah.

Sungguh, letupan ide maupun gagasan yang membumbung ke langit cita-cita sudah tidak terkira banyaknya, bahkan itu sangat mungkin untuk terus bertebaran didalam interaksi kebersamaan sesama penggiat KC maupun Jamaah Maiyah. Keluh-kesah dan ketidak-puasan menghadapi kondisi zaman, sering kali menyulutkan pemberontakan untuk segera menginginkan perubahan. Namun demikian, perubahan yang serampangan jelas bukanlah suatu yang diharapkan. Jamaah Maiyah menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan peradabaan yang saat ini mengangkangi setiap persendian kehidupan sosial. Di setiap kesempatan, Cak Nun sering menyampaikan bahwa hanya intervensi dari Allah SWT sajalah yang mampu memperbaiki carut-marutnya peradabaan saat ini. Yang dapat kita lakukan sebatas sekemampuan kita untuk memantaskan diri dihadapan-Nya, menerima Cinta-Nya sekaligus mendistribusikan rahmat cinta-Nya itu dengan mencintai orang-orang dan lingkungan alam disekitar kita, supaya menjadi berkah dalam kehidupan kita bersama.

***

Pada tanggal 4-6 Desember 2015, telah dilaksanakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Penggiat Maiyah kedua yang dihadiri oleh 19 simpul Maiyah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah delegasi lebih dari 150 orang. Silatnas Penggiat Maiyah kedua tersebut menggagas penguatan organisme Maiyah dan penguatan komunikasi antar simpul-simpul Maiyah Nusantara. Pada kesempatan itu dipertegas adanya konsep Dzat-Sifat-Isim-Jasad dalam Maiyah. Dzat Maiyah adalah Muhammad Ainun Nadjib, Ahmad Fuad Effendy, dan Muhammad Nursamad Kamba. Sifat Maiyah yaitu orang-orang Maiyah disekitar Dzat Maiyah yang dapat memberi inspiratif, inovatif dan berkemampuan otentik dalam mengolah ilmu/ide/gagasan. Isim Maiyah sebagai pentransformasi ilmu/ide/gagasan dari Dzat dan Sifat Maiyah. Sedangkan Jasad Maiyah adalah siapa saja orang-orang yang berada pada atmosfir Maiyah, seperti jamaah Maiyah. Dzat-Sifat-Isim maupun Jamaah Maiyah yang melaksanakan dalam praktik, implementasi, pelaksanaan, dan penciptaan ilmu/ide/gagasan Maiyah.

Menyadari posisinya sebagai Majelis Ilmu Maiyah, para penggiat Kenduri Cinta yang berposisi sebagai Isim, harus selalu sadar akan perlunya pembaharuan organisme dalam penataan dan susunan kepengurusannya secara periodik. Kenduri Cinta dapat berjalan jika organisme yang tersusun bisa berjalan sesuai dengan tugasnya di alam ini, yaitu keteraturan keluar dan kedalam.

Kenduri Cinta, sebagai satu diantara simpul Maiyah, mau-tidak-mau mesti menyikapi godaan untuk melembaga, rayuan untuk menstruktur-organisasikan, berinisiatif untuk memformasikan penggiat-penggiat KC. Seiring berjalannya kebersamaan, keluar masuk dan silih bergantinya organisme penggiat dan jamaah Maiyah Kenduri Cinta sejak tahun 2000, terus belajar mengenai organisasi dan organisme. Bagaikan sebuah laboratorium, eksperimen-eksperimen dilakukan untuk menemukan formula yang paling tepat dan pas dengan organisme penggiat dan jamaah Maiyah Kenduri Cinta.

Kenduri Cinta mengadakan Musleng (Musyawarah Lengkap) Kenduri Cinta 2016, yang diselenggarakan pada hari Jumat 26 Februari 2016, pukul 19:30 WIB,  di SMK Negeri 27, Jl. Dr. Sutomo No 1, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta diadakan secara terbuka dan mempersilahkan semua elemen Maiyah untuk dapat hadir. Diharapkan forum Musyawarah Lengkap Kenduri Cinta ini dapat menghasilkan kepengurusan yang lebih baik secara organisme dan keteraturan dalam berbagai kegiatan Maiyah.