Metafora-Metafora

KALAU TEMAN anda kelihatan murung dan mengatakan perutnya sedang keroncongan, bukan lantas berarti anda mainkan musik Dangdut atau-pun Jazz untuk menghiburnya. Segeralah ajak teman anda itu untuk makan. Karena yang dimaksud oleh teman anda itu sedang mengungkapkan perasaan lapar ingin makan.

Penggunaan metafora yaitu dengan menggunakan kata-kata kiasan tidak dapat langsung dimaknai sebagai mana arti kata-kata yang diucap secara langsung. Diperlukan pemaknaan yang lebih mendalam untuk memahami maksudnya. Bagi sesama orang yang satu dan lainnya sudah terbiasa dan saling paham dengan pemilihan kata-kata yang digunakan, digunakannya metafora tidak menjadi kendala dalam komunikasi diantara mereka. Karena jika sering dan terbiasa sebuah metafora digunakan, maka pengartianya akan menjadi baku diantara orang-orang yang menggunakannya. Namun untuk sebuah metafora yang baru, perlu ada kreatifitas untuk membuat dan usaha penalaran untuk dapat memaknainya.

Supaya yang menyampaikan dan menerima pesan dapat komunikatif menggunakan metafora, kesamaan konteks pembicaraan dan persepsi terhadap kosakata yang digunakan dalam metafora menjadi syarat. Perbedaan persepsi dapat terjadi dikarenakan perbedaan pemahaman terhadap kata-kata yang dipilih dalam metafora. Misalnya ‘Akhir-akhir ini banyak yang jualan “sop buntut”, untuk mendongkrak popularitas di media sosial’. Jualan sop buntut disini tidak diartikan sebagai berjualan sop buntut sebagai makanan yang diperdagangkan, dan bagi yang tidak paham dengan lezatnya sop buntut tentunya akan kerepotan untuk memahami maksud metafora ‘jualan sop buntut’. Padahal metafora ini dimaksudkan untuk menyebut orang-orang yang memenggal-menggal isi suatu wawancara, pidato atau ceramah seorang tokoh kemudian dipublish untuk kepentingan si pelaku.

Di era teknologi informasi, keindahan komunikasi semacam itu sepertinya sudah jarang digunakan. Orang-orang dengan mudah berkomunikasi menggunakan telepon atau gadget. Dengan menggunakan gadget orang dapat dengan mudah membuat pesan untuk dikirimkan kepada orang di belahan dunia lain dalam hitungan detik, melalui pesan singkat ataupun email. Ketika ada pesan yang kurang jelas maksudnya dapat segera mengkonfirmasi benar atau salahnya maksud dari suatu pesan itu. Teknologi mempermudah segalanya dan menyesuaikan keinginan orang supaya aktivitas kehidupannya dapat lebih praktis dan efisien. Dengan adanya teknologi, semua orang dapat dengan mudah menulis dan mempublikasikan sebuah tulisan. Namun untuk membuat rangkaian tulisan yang indah tidak semua orang dapat melakukannya.

Di tengah masyarakat yang hidupnya serba praktis, berakibat pada pola komunikasi yang juga menjadi serba praktis. Metafora-metafora yang artinya sudah membaku di tengah masyarakat sudah tidak lagi dianggap sebagai metafora, sementara daya kemampuan untuk membuat dan mengartikan metafora yang baru berkurang. Kecenderungan untuk reaktif seringkali berakibat ketika ada metafora yang baru dihidupkan langsung disalah persepsikan sebagai sesuatu yang berbeda dari yang  dimaksudkan. Hal ini sering karena kondisi masyarakat yang reaktif dan mudah curiga.

Di Kenduri Cinta untuk judul bulanan sering menggunakan metafora. Hal yang sama juga ada di berbagai Maiyahan yang ada. Misalnya judul Kenduri Cinta ‘Belenggu Kepemimpinan’, Negara Dalam Gelembung’, ‘Rakaat panjang’, ‘Tuan Rumah Diri Sendiri’ merupakan beberapa metafora yang digunakan. Dengan menggunakan metafora dapat otomatis membuat orang yang membacanya berusaha untuk berpikir, berusaha untuk menyelami, berusaha untuk memasuki nuansanya, berusaha untuk menafsirkan dengan pertanyaan dan jawaban. Ini supaya air yang mengalir tidak sekedar rembes atau menguap namun juga ada yang mengembun dan menetes.