Media Sosial Itu Bernama Reboan

BEBERAPA TAHUN belakangan ini adalah masa-masa majunya internet. Cakupan luas, dan kecepatan internet semakin tahun semakin meningkat. Salah satu produk internet adalah media sosial. Sebuah produk yang memiliki tujuan awal sebagai media yang bisa menghubungkan manusia secara tidak langsung, dengan memangkas jarak dan ruang, serta waktu. Fitur-fitur media sosial juga lambat laun ditingkatkan, mulai dari hanya sekedar teks, berkembang menjadi suara, foto, video, bahkan sampai Virtual Reality atau bahasa seninya kenyataan dalam dunia fantasi.

Dari berkembangnya media-media sosial itu, kami di Kenduri Cinta menganggap semua itu hanyalah camilan-camilan kecil saja. Kami menganggap santapan utama kami di Kenduri Cinta adalah forum duduk bareng, forum bertemu wajah, forum silaturrahmi mingguan yang bernama forum Reboan.

Sebuah forum yang tanpa perlu ada tetek-bengek regulasi yang ribet. Sebuah forum yang sangat terbuka dan bisa dihadiri oleh siapa saja. Sebuah forum yang tidak selalu membahas perihal teknis Kenduri Cinta dan isu-isu faktual saja, tetapi forum yang bergerak sangat bebas dan cair, yang memungkinkan bagi setiap orang yang datang untuk bercerita apa pun. Iya apa pun saja. Dan saking cairnya, tidak jarang ada yang datang cuma untuk ngerokok, minum kopi, makan jajan, dan tidur. Dan itu sangat diterima di forum Reboan.

Jika kita ingin membuat sebuah komunitas, sebuah perkumpulan, kita sangat bisa mencontoh komponen Kenduri Cinta yaitu forum Reboan. Forum Reboan inilah yang meningkatkan kerekatan antar manusianya. Forum Reboan inilah yang menumbuhkan chemistry antar pegiat-pegiatnya, sehingga semua permasalahan bisa dengan mudah diselesaikan, karena rembugnya dilaksanakan langsung, bertatap muka, dan istiqomah. Setiap hari Rabu. Tidak jarang juga forum Reboan berpindah tempat di tempat lain jika ada kondisi-kondisi khusus seperti jika ada pegiat yang bersedia untuk menjadi tuan rumah forum Reboan, sehingga Reboan dilaksanakan di rumahnya.

Saya mendengar banyak cerita mengenai forum Reboan ini. Forum yang sekarang dilaksanakan di Teras Gedung Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki. Ternyata, dulu forum Reboan pernah dilaksanakan di Tebet, di rumah kos salah satu pegiat, bahkan saya pernah mendengar reboan juga diadakan di Mampang.

Saya  sendiri mengikuti forum reboan pertama kali tahun 2014. Tahun 2014, berarti forum Kenduri Cinta sudah berjalan selama 14 tahun. Sudah pasti banyak pegiat yang datang dan pergi silih berganti. Salah satu yang membuat saya bahagia di forum Reboan adalah apabila datangnya pegiat-pegiat generasi lama sebelum saya yang sudah jarang ikut reboan. Cerita-cerita pegiat-pegiat itulah yang terkadang saya tunggu-tunggu. Cerita Kenduri Cinta zaman old, cerita fenomena-fenomena dan kejadian-kejadian sewaktu pegiat tersebut masih aktif. Bahkan hingga cerita-cerita konyol mengenai kemesraan-kemesraan antar pegiat waktu itu.

Cerita-cerita itulah yang menjadi salah satu energi yang membuat para pegiat tetap setia di forum ini. Karena dengan kesetiaan lah, terciptanya momen-momen suka duka, momen-momen membanggakan, momen-momen kekonyolan yang tidak pernah kita duga-duga sebelumnya. Dan suatu saat bisa juga kita ceritakan ke generasi di selanjutnya mengenai momen-momen tersebut. Kita… Atau mungkin hanya saya yang sangat senang melarutkan diri dalam cerita-cerita itu.

Tahun ini Kenduri Cinta sudah mencapai umurnya yang ke-18. Sebuah perjalanan yang cukup lama untuk sebuah komunitas yang sangat cair. Sebuah komunitas yang tidak ada struktur kelembagaan baku, dan peraturan-peraturan yang mengikat. Dan yang bisa saya yakini, mesin terpenting dari perjalanan sebuah komunitas adalah konsistensi bertatap mukanya yang tidak akan dan tidak boleh tergantikan oleh yang namanya sosial media. Alhamdulillah kita memiliki Reboan. Alhamdulillah.