Maneges Qudroh, Melewati 7 Memasuki 8

POSO, NANDUR, SEDEKAH. Puasa, Menanam dan Sedekah. Segala sesuatu yang diupayakan oleh Maiyah adalah dalam rangka menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan zaman. Maiyah lahir bukan atas dasar eksistensi personal atau kepentingan popularitas sebagian orang semata. Maiyah benar-benar lahir atas kemurnian hati para pelakunya, mewujudkan segitiga cinta Allah-Rasulullah-Manusia sebagai tiga entitas kehidupan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Begitu juga dengan apa yang diupayakan oleh Maneges Qudroh. Sebuah Simpul Maiyah yang lahir di wilayah Magelang. 7 tahun yang lalu Simpul Maiyah ini lahir atas inisiasi sekelompok anak-anak muda di wilayah Magelang. Lahir atas dasar kegelisahan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan zaman yang menghantui mereka.

Proses menanam bukanlah sebuah proses yang singkat, membutuhkan energi dan stamina yang tidak hanya baik, namun juga stabil untuk menjalani proses dalam durasi yang sangat lama. Apalagi di Maiyah, betapa proses menanam merupakan sebuah peristiwa yang sangat disadari bagi setiap pelakunya bahwa kepastian panen adalah hal yang sangat ghaib. Tidak satupun para pelaku di Maiyah dapat memastikan kapan ia akan memanen apa yang ia tanam hari ini.

Tidak terkecuali dengan Maneges Qudroh. 7 tahun berproses meneguhkan nilai-nilai Maiyah di tengah zaman yang semakin runyam, peradaban yang semakin tidak mampu menentukan mana gelap dan mana cahaya, era dimana manusia tidak mampu mengidentifikasi mana iblis dan mana malaikat. Sekecil apapun kemungkinan telah diperjuangkan oleh Maneges Qudroh untuk berproses menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan zaman itu.

Maneges adalah mewujud, menjadi. Qudroh adalah kekuasaan Allah, karena Allah adalah Yang Maha Berkehendak. Maneges Qudroh adalah Kehendak Allah yang Mewujud. Proses perjalanan Maneges Qudroh merupakan sebuah perjalanan dalam rangka menegosiasikan agar Kehendak Allah yang sesungguhnya segera diwujudkan.

Maiyah adalah apapun yang kita jumpai atau menjumpai kita—batu, air, langit, dedaunan, cahaya, kegelapan, kaca, keburaman, peristiwa, sejarah, revolusi dan amuk, peluru, otoritas yang memalsukan Tuhan, angina, nafas dan seluruh badan kita sendiri—membawa kita untuk selalu bersama Allah dan Rasulullah saw.

Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala macam sistem dan ideology kehidupan yang membangun kesedihan manusia, yang memiskinkan manusia di tengah luasnya rahmat dan rizqi Allah, yang mengucilkan kemanusiaan, yang menyakiti dan menyakitkan manusia, yang memenangkan energy setan dan menindas Rahman-Rahim Allah di dalam bangunan negeri dan negara manusia.

Kutipan diatas merupakan salah satu penjelasn tentang Maiyah yang pernah dijelaskan oleh Cak Nun dalam sebuah panduan bagi Jamaah Maiyah yang berjudul “Maiyah itu adalah…”. Ada beberapa hal lain yang juga dijelaskan oleh Cak Nun melalui edaran tersebut. Dan hari ini pun sangat relevan bagi kita para pelaku Maiyah untuk kembali membaca edaran tersebut.

Apa sebenarnya yang kita cari dengan kita datang di Maiyah? Mengapa kemudian kita bersepakat untuk melingkar bersama di sebuah forum Maiyahan? Atas dasar apa sebenarnya kita membangun jaringan social community di Maiyah? Pertanyaan-pertanyaan mendasar itu yang juga perlu kita jawab bersama-sama saat ini.

Maneges Qudroh membuktikan bahwa sebuah forum Maiyahan berlangsung bukan atas kepentingan personal. Kesetiaan menanam dan menjaga nilai-nilai Maiyah setidaknya telah dibuktikan oleh Maneges Qudroh selama 7 tahun. Dan tentu saja, tidak hanya berhenti di putaran angka 7 saja. Manages Qudroh akan juga menyongsong 8, 9, 10 dan seterusnya hingga tak terhingga. 7 tahun Maneges Qudroh berproses, mereka masih teguh dengan niatan awal mereka ketika merintis, membangun dan kemudian hari ini mereka menjaga keberlangsungan Simpul Maiyah Maneges Qudroh. Apakah niatan kita di masing-masing Simpul Maiyah di daerah masing-masing juga masih sama dengan niatan awal?

Kesetiaan Maneges Qudroh untuk terus berproses inilah yang juga harus ditiru, dipelajari, dihikmahi oleh seluruh Simpul Maiyah yang ada saat ini. Proses berlangsungnya sebuah forum, bagaimana mengatur ritme dan etos kerja para penggiatnya, menjaga kestabilan berlangsungnya forum Maiyahan hingga mengelola dinamika internal para penggiatnya merupakan amsal-amsal yang sangat berharga yang juga sangat mungkin menjadi teladan, tidak hanya bagi adik-adik Maneges Qudroh yang juga telah lahir di berbagai daerah, tetapi juga oleh Gambang Syafaat, Kenduri Cinta dan Bangbang Wetan. Adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah untuk menjaga keistiqomahan merawat nilai-nilai Maiyah di tengah zaman yang semakin amburadul ini.

Qudroh akan segera Maneges, Qudrotullah akan segera mewujud. Perjuangan yang telah kita usahakan bersama di Maiyah hingga hari ini harus tetap kita bumbui rasa optimis bahwa masa panen itu akan segera hadir. Walaa taiasu min rouhillah, jangan sekali-kali kita menyerah terhadap segala rahmat Allah yang akan diberikan kepada kita. Jangan sekali-kali kita meragukan keajaiban-keajaiban Allah yang masih disembunyikan oleh-Nya.

Maneges Qudroh telah berproses selama 7 tahun. 7 tahun Maneges Qudroh akan juga segera memasuki 8, 9, 10 dan seterusnya. PadhangmBulan sebagai embrio Maiyah pun terus menjaga mata air Sumur Maiyah yang tahun ini memasuki perjalanan 25 tahun, dan juga akan menyongsong 26, 27, 28 hingga tak terhingga.