Limang Taun Juguran

untuk 5 tahun juguran syafaat

JUGURAN MERUPAKAN satu diantara banyak wujud forum silaturahmi khas mBanyumas. Sekumpulan orang duduk ngobrol secara terbuka, apa adanya. Alami, tidak dibuat-buat. Tumbuh dari kebutuhan person-person akan adanya kebersamaan. Tidak ada sekat pemisah ngombrol mengenai berbagai hal. Dari pengetahuan masa silam yang diwariskan secara turun-temurun, gendu-gendu rasa yang dialami dalam aktifitas sehari-hari, hingga proyeksi peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di wilayah nasional dan global internasional menggunakan kaca mata lokal.

Obrolan dalam Juguran bisa sangat bersifat teknis operasional yang membumi, namun bisa juga berupa gagasan ide langitan yang terkesan mengangkasa. Dari satu pokok bahasan bisa berkembang. Dicari dari akar pembahasannya, ketersambungan batang, cabang dan ranting-rantingnya, rimbun dedaunan proplematikanya, hingga kemungkinan bebuahan yang dapat dihasilkan. Dalam satu Juguran boleh jadi terasa ringan obrolannya sehingga cukup butuh singkat waktu namun dilain waktu Juguran bisa butuh waktu yang lama berlarut dengan obrolan yang berat dan mendalam. Di dalam Juguran berbagai bahasan obrolan bisa terjadi. Tapi yang terpenting dalam Juguran adalah berkumpulnya orang-orang dalam susana guyub dan terjadi sambung rasa diantaranya, sedangkan materi obrolan dengan sendirinya tumbuh dari inisiatif para pelaku juguran.

Peserta Juguran adalah orang yang bersedia turut njugur, duduk bareng dengan sajian dan hidangan yang dibawa dari partisipasi yang datang. Suasana hidup tumbuh karena semangat memberi dari para pelaku Juguran. Ini menjadikan orang akan betah njugur dengan niat dan berusaha ikut urun njegur(melompat ke kolam/sungai/lautan) kedalam Juguran.

Di tengah masyarakat pedesaan yang mulai kehilangan karakter desanya, karakter masyarakat kota yang cenderung menuntut ketimbang memberi sudah terkontaminasi dan susah untuk dihindari. Gaya hidup individualis semakin marak dan mengikis budaya hidup srawung bebrayan urip. Kenyataan ini-pun terjadi di wilayah Karsidenan Banyumas tempat dimana Forum Maiyah Juguran Syafat lahir lima tahun lalu. Di saat kultur budaya Cablaka khas Wong Banyumas sudah mulai memudar, otomatis dengan adanya Juguran Syafaat budaya Cablaka dapat terpelihara dengan cara-cara juguran ini.

Lima tahun Juguran Syafaat memang masih terlalu muda secara usia jika dibandingkan dengan forum rutin Maiyahan pendahulunya, seperti Pandhangmbulan, Mocopat Syafaat, Gambang Syafaat, Kenduri Cinta atau Bangbang Wetan. Namun di usia itu kedewasaan forum Juguran Syafaat boleh jadi sudah sepadan. Masih panjang perjalanan Juguran Syafaat, selamat berulang tahun yang kelima. Semoga senantiasa nandur-nandur nggo masyarakat warga Karsidenan Banyumas dan menjadi manfaat bagi masyarakat yang lebih luas.