By Luqman Baehaqi

Kenduri Cinta Sebagai Wahana Berpikir

Saya mengibaratkan, Maiyahan seperti Kenduri Cinta ini menjadi sebuah lahan yang besar tempat kita bisa menanam buah-buah pikiran yang segar, sehat dan terjaga. Di tengah keruwetan berpikir dan penjungkirbalikan logika yang berkembang di lingkungan sosial saat ini. Maiyah hadir sebagai  sebuah wahana yang siap menyambut siapa saja untuk berkunjung dan dan menumbuhkan buah pikirannya dengan gembira. 

Berawal dari YouTube

Satu hal yang saya ingat, kedatangan pertama saya waktu itu bertepatan dengan bulan puasa. Sebuah momen yang sangat berkesan bagi saya. Saat itu, usai Kenduri Cinta saya menyaksikan Cak Nun menikmati santap sahur bersama para penggiat Kenduri Cinta dan pengisi acara di panggung dengan leluasa tanpa ada jamaah yang berebut mengajak salaman. Saya pun dengan polosnya sempat minta foto bersama Cak Nun dan leluasa tanpa harus antri berebut dengan jamaah lainnya, karena memang saya satu-satunya orang yang minta foto bareng saat itu. Hal seperti ini rasa-rasanya tidak mungkin bisa dijumpai di saat-saat sekarang ini.