By Redaksi Juguran Syafaat

Mukadimah: REJEKI RASA

Orang sibuk tiada henti menumpuk harta, menambah tabungan, menanam investasi, mengikuti berganda-ganda asuransi demi meredam kekhawatiran atas masa depannya. Padahal masa depan itu “nanti” adanya.

TAWAKAL REFORMASI

Buah murni dari reformasi 1998 adalah lahirnya Maiyah, dimana orang datang dengan niat murni dan pendalaman ilmu murni. Maiyah menjadi komunitas epistemik yang tidak hanya saling lempar wacana di permukaan tapi kita juga mencari kedalaman dan berani memunculkan hal-hal baru membuat berdaulatnya bangunan berpikir.

FESTIVAL PARADESA

Desa adalah gambaran tentang surga. Maka orang barat menyebutnya paradise, kita menyebutnya paradesa. Forum malam hari itu sesungguhnya sedang mengingatkan bahwa kita memiliki kenangan sejati yaitu Allah dengan suasana surga.

Sejarah Dalam Kalimat, Bukan Himpunan Huruf-Huruf Belaka

Bangsa adalah rumah bersama. Tak ada bangsa bila tak ada rumah bersama. Tak ada rumah bersama bila tak ada rasa persaudaraan dari sebuah sistem hubungan human-interpersonal. Tak ada hubungan human-interpersonal bisa dibina bila masing-masing didalamnya tak mengerti nilai dan prinsip kemanusiaan.

Mukadimah FESTIVAL PARADESA


Dari festival masyarakat sebuah desa atau komunitas mengalami pembelajaran semacam studium general yang empiris bersama-sama. Masyarakat paradesa memahami bahwa paseduluran adalah sumber daya terpenting diantara sumber daya lainnya, sehingga mereka membutuhkan festival untuk sarana meremajakan paseduluran.

FREENOMICS

kita sudah tidak bisa memberontak melawan sistem ekonomi global yang sudah merajalela seperti ini, yang bisa kita lakukan adalah penyadaran diri. Membentengi diri dengan cara berpikir yang jernih terhadap uang, sehingga kita tidak tertipu oleh ilusi-ilusi yang diciptakan oleh kecemasan-kecemasan global.

Workshop Dekonstruksi Menulis & Membaca

Bahwa kita tidak harus menunggu mengkhatamkan bacaan sekian tumpuk untuk mulai percaya diri menulis. Akan tetapi, kita harus mulai menulis. Ketika menulis membutuhkan referensi dan sumber-sumber bacaan, saat itulah kita ‘dipaksa’ untuk membaca.

Mukadimah: FREENOMICS

Gagasan sistem sosial yang harmoni seimbang berprinsip freenomics ini hanya bisa dilahirkan oleh orang yang memiliki kapasitas sebagai sesepuh di masyarakatnya. Pertanyaannya sekarang, siapakah yang kita berikan hak untuk berpikir melakukan ijtihad sosial membangun sistem-sistem dalam masyarakat kita? Apakah ia sesepuh yang dalam anatomi masyarakat kita berposisi sebagai kepala dan otak? Atau jangan-jangan kita serahkan ruang berpikir dan berijtihad sosial kepada para dengkul? Sehingga sistem sosial seberapa sering pun diperbaharui selalu saja morat-marit tidak pernah memproduk kebaikan?

Reportase JS: KOTAK

Manusia hidup itu harus mampu membebaskan dari penjara primordialisme. Dia harus keluar dan menjadi diri universal. Ketika dia orang Jawa, ketika dia berada dalam fanatisme primordialisme maka tidak menunjukkan output sikap universalitasnya.