By Darmawan

Gila atau Cinta?

Terpal yang telah digelar harus dilipat kembali agar tak basah kehujanan, semua orang langsung merapat ke bawah tenda, kebersamaan dibawah tenda itu terasa sangat indah canda dan riang tawa terdengar sangat akrab. Setelah hujan reda, para penggiat dan beberapa jamaah mulai memindahkan air yang tergenang di area acara dengan cara disapu dengan sapu lidi dan sweeper lantai. Setelah alas duduk dihamparkan kembali dan semua telah duduk, acarapun dimulai. Tak berselang lama, Allah kembali mencurahkan kembali cintanya dari langit, hujan yang kembali turun tak kalah derasnya dengan yang pertama, Alhamdulillah.

Panggung Mungil Kenduri Cinta

Panggung mungil Kenduri Cinta berukuran 525 cm x 360 cm, terbagi atas 12 blok level kecil dengan ukuran 175 cm x 90 cm, tiap bloknya dengan tinggi kurang lebih 15 cm. Bahannya terbuat dari kayu cukup keras dan lumayan berat, ada beberapa bagian yang sudah rusak, hingga harus hati-hati dan dibutuhkan minimal 2 orang ketika menyusun, kadang dilakukan oleh pihak pengelola, kadang juga dilakukan para penggiat yang bertugas dari sore hari ketika Kenduri Cinta dilaksanakan.

Baliho Sang Garda Terdepan

Pada awalnya baliho Kenduri Cinta hanya berupa pamflet selebaran kertas dengan informasi sangat lengkap, disebar ke berbagai sudut kota Jakarta, ditempel di dinding dan tiang apa saja. Beberapa tahun berikutnya diganti lembaran kain berwarna hitam dipasang pada dinding baliho, bertuliskan “KENDURI CINTA”, serta keterangan judul, dimana, kapan, dan pukul berapa berlangsungnya acara. Inilah baliho Kenduri Cinta model pertama dengan pembuatan secara cetak sablon. Kemudian dimasa selanjutnya sekitar awal tahun 2010 mulai dikreatifisasi menggunakan bentuk gambar sederhana.