Pernyataan Nahdlatul Muhammadiyyin Memasuki Tahun Baru 2014

Pernyataan Nahdlatul Muhammadiyyin Memasuki Tahun Baru 2014

 MARI MENEGUHKAN IMAN DAN KEMANUSIAAN

Bismillahirrahmaanirrohiim

  1. Tahun 2014 adalah tahun yang penuh tarik-menarik antar berbagai maksud terhadap rakyat, umat, dan bangsa Indonesia. Semua manuver politik yang muncul adalah dalam rangka tarik-menarik seperti ini.
  1. Pada lapis pertama (dari bawah) ada yang ingin menarik rakyat, umat dan bangsa Indonesia agar mau memilih dirinya menjadi pemimpin sekaligus mendorong agar tidak memilih orang lain. Rivalitas akan tercipta dan suasana saling bersaing akan hadir mewarnai kehidupan berhari-hari.
  1. Pada lapis pertama (dari bawah) ada yang ingin menarik rakyat, umat dan bangsa Indonesia agar mau memilih partainya sambil sekaligus mendorong untuk tidak memilih partai lain. Partai-partai tanpa ideologi kecuali ideologi kemenangan bagi dirinya sendiri akan sibuk dengan berbagai janji-janji.
  1. Pada lapis kedua, diduga ada yang ingin menarik para calon wakil rakyat, calon pemimpin dan calon pemegang kuasa kebijakan berbagai hal di Indonesia agar memihak dan bersekutu dengan dirinya sekaligus mendorong agar tidak  memihak dan tidak bersekutu dengan yang lain.
  1. Pada lapis kedua juga diduga ada yang ingin menarik partai-partai, apa pun partainya agar mau menyetujui maksud, tujuan dan program utama dirinya sambil sekaligus mendorong untuk tidak menyetujui, maksud, tujuan dan prrogram utama pihak lain.
  1. Pada lapis ketiga juga diduga ada yang ingin agar semua atau siapapun yang memenangkan Pemilu, Pilpres, Pilkada-Pilkada dengan segenap risikonya agar tunduk kepada dirinya. Jadi siapapun yang terpilih dan menang dalam Pemilu, Pilpres dan sebagainya sebenarnya podho wae, karena akan dikendalikan sebuah pihak yang amat berkuasa di dunia global.
  1. Pada lapis ketiga juga diduga ada yang ingin menimbulkan kesan bahwa adanya dinamika, adanya pertarungan, adanya konflik, adanya solusi, adanya yang menang dan  yang kalah semua mencerminakan adanya demokrasi. Demokrasi artifisial dan demokrasi prosedural.
  1. Pada piramida lapis-lapis maksud politik di atas teridentifikasi ada dua pihak. Pihak pertama, yaitu yang berada pada lapis maksud pertama dan kedua, ini diidentifikasi sebagai lapis yang dikorbankan dan yang dijadikan tumbal. Pihak kedua, yaitu yang berada di puncak lapis maksud, atau yang berada di lapis ketiga adalah pihak yang dominan, pihak yang memenangkan pertarungan dengan cara mengorbankan dan menumbalkan lapis-lapis di bawahnya.
  1. Dalam konteks ini, Nahdlatul Muhammadiyyin memandang dan mengidentifikasi bahwa rakyat, umat Islam, masyarakat dan bangsa Indonesia berada pada  dan berada secara potensial sebagai tumbal dan sebagai yang dikorbankan untuk kepentingan yang paling atas tadi.
  1. Cara, mekanisme, sistem, metode, taktik, strategi, dan muslihat untuk mengorbankan dan menumbalkan rakyat, umat Islam, masyarakat dan bangsa Indonesia adalah dengan menggunakan komersialisasi, politisasi, kapitalisasi apa saja yang mungkin. Termasuk nilai, ajaran, ayat, harapan, cita-cita, kata-kata bijak, potongan konstitusi dan sebagainya. Wujudnya dapat berbentuk adu domba sesama umat Islam dan adu domba sesama  rakyat, main belah bambu, manis disini dan mengancam di sana, mengobral janji plus tebar-tebar uang dan mengobral ancaman walau secara halus dengan cara menebar stigma, labeling kepada pihak lain dan sebagainya.
  1. Melihat hadirnya kondisi obyektif yang seperti ini Nahdlatul Muhammadiyyin menyatakan dan menyerukan agar kita semua agar dalam dan selama memasuki tahun 2014 makin memperteguh iman dan kemansiaan. Yakni memperteguh keimanan kepada Allah swt serta kesetiaan kepada Rasulullah saw, menghindari jauh-jauh kepercayaan kepada siapapun, individu, tokoh, institusi, golongan atau apapun yang tidak berada di garis ajaran Allah swt dan keteladanan Rasulullah saw. Serta memperteguh martabat kemanusiaan, kemandirian berpikir dan kemuliaan akhlak, serta tidak memanggil keputusan apapun di bidang apapun yang tidak berada di jalan nilai Allah swt dan Rasulullah saw.
  1. Iman perlu makin diperteguh agar diri kita aman, dapat berlaku amanah dan dapat ikut mengamankan orang lain dalam hal harta, martabat, nama, dan nyawanya.
  1. Kemanusiaan perlu diperteguh agar kita semua tetap menjadi dan berposisi sebagai manusia, tidak jatuh menjadi binatang atau mesin, termasuk tidak jatuh menjadi binatang dan mesin politik tertentu. Memperteguh kemanusiaan agar tetap menjadi hamba Allah swt dan menjadi Khalifah di bumi Allah swt dengan cara-cara mengobarkan semangat untuk ikut membagi dan terlibat dalam proses agar agama dan ajaran agama berikut nilai-nilainya tetap bermakna sebagai rahmatan lil ‘alamin.
  1. Semoga Allah swt meridlai perjuangn kita.
  1. Hasbunallaha wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wani’man nashiir. Amin.

Yogyakarta, 31 Desember 2013 – Pimpinan Nahdlatul Muhammadiyyin

Comments

  1. Nahdlatul Muhammadiyyin tentu bersungguh hati untuk mewedarkan pengumuman ini di berbagai media massa sebagai sumbangsih urun rembug memuliakan perdamaian warga masyarakat Nusantara.

Comments are closed.