GERBANG ANALLAH

GERBANG ANALLAH

Andi harus segera datang
Sebab kalau tidak
Siapa yang menyiapkan al-maidah
Siapa yang meracik hidangan
Prasmanan Rahman Rahim
Zaitun dan semua bebuahan cinta
Serta minuman ‘isyiq pesta ‘Azza wa Jalla

Andi harus segera hadir
Agar bersama Pakde Nuri
Yang seluruh jiwanya terdiri atas kasih sayang
Pak Ndut yang tidak punya apa-apa selain tawadlu’ dan kesetiaan
Pak Rachmad Mulyono yang setiap jengkal tanah di kakinya adalah sajadah
Menggelar Tikar Maiyah
Di tepi Telaga Haudl

Andi harus segera tiba di sini
Teman-teman sudah mulai berdatangan
Seribu Malaikat melingkar
Menjadi pagar cahaya
Ribuan makhluk dari berbagai sudut galaksi
Sudah menyiapkan shalawat dan rebana

Andi harus segera ada di sini
Beberapa hari ini Bang Alisyahbana
Berteriak memanggil-manggilnya
“Cepat kau ke sini Andi! Cepatlah
Sebentar lagi Rasulullah tiba
Pak Harwanto Dahlan yang suci
Mas Heru Yuwono yang berhati cahaya
Sambil menggendong Muniroh putri Amru kesayangan para Malaikat
Menyongsong beliau dengan hati berdebar dan wajah berbinar-binar
Di ‘Gerbang Anallah’
Waktu masih bisa kuulur-ulur kurentang ke depan
Tapi kerinduan kita kepada beliau
Sungguh tak terperikan”

Subhanallahi Allahu Akbar
Untuk pertama kalinya Rasulullah hadir langsung di lingkaran Maiyah
Pakde Busan tumpah airmatanya, mengalir, sampai menjadi sungai yang menyatu ke Telaga
Sumitro bersujud syukur, menciumi tanah barzah, karena manusia-manusia perampok Bumi hampir tak mengizinkan tanah menguburkannya

Arif Widiatmoko tertawa menari-nari, dengan kedua tangannya ia mengangkat dan menggerak-gerakkan tempayan berisi jajan-jajan yang entah dia beli di pasar mana
Rohanan mengangkat rebana raksasa dan menabuh-nabuhnya sambil memekik-mekik

Kemudian menggema suara
Menggema ke seantero jagat raya
“Allah Allah
Ma lana Maulan siwallah
Kullama nadaita ya Hu
Qala ya ‘abdi anAllah
Qala ya ‘abdi anAllah”

Rasulullah Muhammad yang wajah beliau teduh indah tak terperi
Berjalan pelan mengelilingi Telaga Haudl
Bilal Sayyidur-ruku’ was-sujud mendampingi beliau
Para Nabi, Rusul, Auliya
Beriring-iringan di belakang beliau

Teman-teman kita, sahabat dan saudara Maiyah kita
Yang Allah bersegera memanggil mereka karena sangat tinggi cinta, ketulusan dan kesetiaan tauhid mereka
Menempatkan diri di berbagai titik
Mengawal segala sudut dan sisi
Menjaga seluruh dimensi pesta Thawaf Agung jagat tinggi semesta raya itu

“Allah Allah
Ma lana Maulan siwallah
Kullama nadaita ya Hu
Qala ya ‘abdi anAllah
Qala ya ‘abdi anAllah”

Muhammad Ainun Nadjib,
Dalam perjalanan Yogya-Solo 27 Pebruari 2014

Komentar